Trio Melawan Pengawal Riau-1

Edisi: 34/47 / Tanggal : 2018-10-21 / Halaman : 68 / Rubrik : HK / Penulis : Linda Trianita, ,


TANPA tedeng aling-aling, Eni Maulani Saragih menjawab semua pertanyaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Kamis pekan lalu. Kader Partai Golkar itu blakblakan mengungkap lobi-lobi dan pengawalan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang Riau-1.

Di persidangan, Eni juga menyatakan secara terang-benderang peran dan jatah imbalan untuk bos PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Sofyan Basir, beserta jajarannya. ”Waktu itu disampaikan kalau ada rezeki dibagi bertiga. Saya bilang Pak Sofyan bagiannya yang paling the best-lah,” kata mantan Wakil Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat itu menirukan ucapan Johannes Budisutrisno Kotjo dalam sebuah pertemuan.

Eni menjadi saksi dalam sidang perkara suap pengadaan proyek PLTU Mulut Tambang Riau-1 dengan terdakwa Johannes Budisutrisno Kotjo. Menurut Eni, pembahasan mengenai imbalan untuk Sofyan itu terjadi di Hotel Fairmont, Jakarta, pada akhir 2017. Saat itu, Eni sedang melakukan pertemuan bersama Sofyan dan Kotjo, bos PT Samantaka Batubara, yang akan menyediakan batu bara untuk PLTU tersebut.

Menurut Eni, Sofyan dalam pertemuan itu mengatakan bahwa dia yang seharusnya mendapat jatah terbanyak karena yang paling berperan mengawal proyek PLTU tersebut. ”Karena Bu Eni yang fight di sini, harus dapat yang the best-lah,” ujar Eni menirukan ucapan Sofyan. Namun saat itu Eni belum tahu jatah yang disediakan untuk Sofyan. Eni sendiri dijanjikan Kotjo mendapat bagian US$ 1,5 juta.

Seusai obrolan mengenai jatah besel itu, dua anak buah Sofyan menyusul ke Hotel Fairmont. Mereka adalah Direktur Pengadaan Strategis 1 Nicke Widyawati dan Direktur Pengadaan Strategis 2 Supangkat Iwan Santoso. Dalam kesempatan itu, Kotjoberkeberatan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…