Ayunan Emas Di Arena Renang.

Edisi: 35/47 / Tanggal : 2018-10-28 / Halaman : 64 / Rubrik : OR / Penulis : Gabriel Wahyu Titiyoga, ,


MEDALI perunggu yang didapatkan Syuci Indriani menjadi hadiah besar bagi tim para-renang Indonesia. Bertanding di nomor 200 meter gaya bebas S14, kategori untuk atlet dengan keterbatasan intelektual, Syuci membukukan waktu 2 menit 20,8 detik di belakang duo atlet Jepang, Amisa Kitano dan Mami Inoue. Ini medali pertama Syuci dan tim renang Indonesia di Asian Para Games 2018.

Di luar kegembiraannya bersama tim, prestasi itu memiliki makna berharga bagi Syuci dan keluarganya. Hari itu bertepatan dengan peringatan satu tahun meninggalnya sang ibu, Martini. “Syuci sayang sekali sama mamanya,” kata Hendra Saputra, kakak tertua Syuci, kepada Tempo pada Kamis pekan lalu.

Penampilan Syuci di Asian Para Games pun menjadi momen bersejarah bagi keluarga atlet asal Pekanbaru kelahiran 28 Januari 2001 itu. Selain Hendra, ada sang ayah, Syafriton, serta kakak kedua Syuci, Syafril Syahputra, dan adik bungsunya, Fani Rahmadani Putri, yang menonton di Stadion Akuatik Senayan. Merekalah suporter utama Syuci. “Alhamdulillah, kami datang dari hari pertama sampai terakhir,” ujar Hendra.

Sehari setelah mengantongi medali perunggu, Syuci kembali membuat kejutan dengan menjuarai nomor 100 meter gaya dada SB14. Catatan waktunya 1 menit 23,95 detik. Ia lebih cepat 0,02 detik daripada wakil Jepang, Mai Deguchi, yang menempati posisi kedua. Medali perunggu juga diraih perenang Jepang, Mikika Serizawa.

Nomor 100 meter gaya dada menjadi andalan Syuci. Sejak awal lomba setelah melompat dari starting block di jalur 5, Syuci meluncur cepat mendahului para pesaingnya. Pada separuh kedua balapan, Deguchi, yang berenang di jalur 3, mampu mengejar Syuci.

Kedua perenang itu terlihat menyelesaikan lomba dengan menyentuh dinding kolam hampir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…