Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo: Pers Tak Sebarkan Kebohongan.

Edisi: 35/47 / Tanggal : 2018-10-28 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : Reza Maulana, Angelina Anjar Sawitri,


AGENDA Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo sepanjang Kamis pekan lalu penuh oleh satu urusan: IndonesiaLeaks. Pagi-pagi benar, pukul 07.00, polisi sudah menunggu di kantornya di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Pukul 10.00, Yosep berdiskusi dengan inisiator IndonesiaLeaks, yaitu Pusat Pengembangan Media Nusantara, Aliansi Jurnalis Independen, dan Tempo Institute. Dia kembali menemui perwakilan Markas Besar Kepolisian RI pada petang harinya.

IndonesiaLeaks adalah platform kolaborasi lintas media. Investigasi bersama jurnalis lima lembaga pers, yaitu Jaring.com, Kbr.id, Suara.com, Tempo.co, dan Independen.id, itu menguak praktik lancung dua penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi yang berasal dari unsur kepolisian, yang diduga menghilangkan barang bukti dalam kasus suap impor daging sapi pada 2017. Temuan tersebut menggegerkan Mabes Polri karena menyebutkan catatan aliran uang yang dihilangkan itu diduga mengalir ke petinggi kepolisian, termasuk Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian.

Pro dan kontra pun bermunculan. Sebagian menuntut KPK menindaklanjuti temuan itu, sebagian menuduh laporan tersebut hoaks. Yosep, 59 tahun, termasuk orang pertama yang menyatakan laporan tersebut sebagai produk jurnalistik. ”Rupanya, banyak polisi yang kaget atas pernyataan saya,” kata Yosep dalam wawancara khusus dengan wartawan Tempo Reza Maulana dan Angelina Anjar di ruang kerjanya, Kamis siang pekan lalu.

Wawancara sempat terpotong 15 menit karena Yosep menemui pengunjuk rasa, yang mengatasnamakan Masyarakat Anti Hoax. Muhammad Rizal, perwakilan demonstran yang juga wartawan situs Kabar Polisi, menuntut pemblokiran situs IndonesiaLeaks.

Apa dasar Anda mengatakan laporan investigasi IndonesiaLeaks sebagai produk jurnalistik?

Pertama, yang menerbitkannya media-media profesional yang terverifikasi di Dewan Pers. Kedua, yang mengerjakan adalah wartawan-wartawan yang bekerja di media itu.

Mengapa Anda mengatakan kepada demonstran bahwa IndonesiaLeaks bukan produk jurnalistik?

Karena tidak ada produk IndonesiaLeaks. Lihat saja di situs mereka. Saya tidak menemukan berita apa pun di sana. Laporan mereka dimuat di situs-situs berita, seperti Tempo.co. Karena dimuat di media yang terverifikasi, ya produk jurnalistik.

Pengkritik IndonesiaLeaks menyorot penggunaan sumber anonim. Sejauh mana anonimitas bisa digunakan dalam jurnalistik?

Sumber anonim diperbolehkan dalam pekerjaan investigasi jurnalistik. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana metode klarifikasinya. Kalau diadukan ke Dewan Pers, kami akan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30

Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…

B
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28

Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…

K
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28

Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…