Guernica Pasir, Aktualitas, Dan Absurditas Waktu

Edisi: 40/47 / Tanggal : 2018-12-02 / Halaman : 40 / Rubrik : SN / Penulis : Hendro Wiyanto., ,


MUSEUM Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) di Jakarta menampil­kan pameran tiga seni­man yang berbeda asal-muasalnya: Arah­maiani (Indonesia), Lee Mingwei (Tai­wan-Amerika Serikat), dan On Kawara (Je­pang). Arahmaiani, yang lahir di Bandung pada 1961, memulai kiprah internasional­nya pada pertengahan 1990-an. Lee Ming­wei, kelahiran Taiwan pada 1964—langga­nan museum dan biennale internasional—kini bermukim di Paris dan New York.
Ada­pun On Kawara (1932-2014) adalah seniman konseptual radikal asal Jepang yang sejak 1960-an tinggal di New York.

Setelah Museum MACAN dibuka untuk publik pada November tahun lalu, ini
ada­lah proyek yang ketiga. Pameran akan ber­langsung hingga 10 Maret 2019.
Dalam survei atas karya-karya Yani—panggilan Arahmaiani—yang bertajuk “Masa Lalu Belumlah Berlalu”, kita me­nyaksikan arsip, puisi, video, gambar, lukis­an, instalasi, sampai proyek seni mutakhir­nya. Sejak 1980-an, ia ajek dengan
pelibat­an seninya pada aktualitas kehidupan sosi­al, lewat pernyataan “memperluas kanvas, seluas-luasnya menjadi kehidupan itu sen­diri”. Karya kontroversialnya, Lingga-Yoni dan Sacred Coke, muncul dalam pameran ini. Ia melukis blakblakan simbol “persetu­buhan kosmis” pada relief di Candi Sukuh, dibubuhi latar huruf Arab Jawi. Botol Coca-Cola diberi tutup kondom, tegak seperti phallus. Keduanya berasal dari pameran tunggalnya yang menantang, “Sex, Agama dan Coca-Cola”, di Jakarta pada 1994. Kritik Yani menyasar kuasa maskulin dalam kehi­dupan sosial dan agama masyarakat kita. A Piece of Land for Sale (1996) adalah sindir­annya terhadap penguasaan lahan privat besar-besaran, mirip iklan.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.