Melacak Jejak Yang Terserak
Edisi: 41/47 / Tanggal : 2018-12-09 / Halaman : 58 / Rubrik : IQR / Penulis : Angelina Anjar Sawitri, ,
PULUHAN kertas surat yang warnanya mulai kecokelatan itu terpajang rapi di ruang pamerÃâÃÂan Museum Nasional, Jakarta, pada Rabu dua pekan lalu. Surat-surat yang bertarikh 1903-1975 itu sebagian besar ditulis dalam bahasa Belanda. Sebanyak 25 surat dari tokoh nasioÃâÃÂnalâââ‰â¬ÂSukarno, Mohammad Hatta, Tan Malaka, Sutan Sjahrir, Ki Hadjar Dewantara, Agus Salim, Kartini, dan John Lieâââ‰â¬Âyang
diÃâÃÂpamerkan merupakan hasil penelusuran dan kurasi dari puÃâÃÂluhan surat yang terserak di pelbagai tempat.
Kurator utama pameran âââ¬ÃÂSurat Pendiri Bangsaâââ¬ÃÂ, Bonnie TriÃâÃÂyana, mengatakan tim kurator tidak menemui kesulitan berarÃâÃÂti dalam pengumpulan surat-surat itu. Sebagai sejarawan, keÃâÃÂtika melakukan suatu penelitian, ia kerap menemukan surat yang ditulis oleh beberapa tokoh, seperti Sukarno dan Hatta. Surat Sukarno pernah ia jumpai di Museum Sonobudoyo, YogÃâÃÂyakarta. Sedangkan surat Hatta…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…