Menutup Celah Penumpang Gelap

Edisi: 42/47 / Tanggal : 2018-12-16 / Halaman : 98 / Rubrik : EB / Penulis : Retno Sulistyowati, Friski Riana, Dias Prasongko


GUBERNUR Papua Lukas Enembe memanfaatkan be­tul jamuan makan siang
ber­sama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Ja­karta, Kamis dua pekan lalu. Ditemani wa­kilnya, Klemen Tinal, Lukas duduk tepat di sebelah kiri Jokowi. Dalam kesempatan itu, Presiden ingin mendengarkan suara peme­rintah daerah tentang proses divestasi sa­ham PT Freeport Indonesia.

Begitu spesialnya pertemuan itu sam­pai-sampai Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno dan Direktur Uta­ma PT Indonesia Asahan Aluminium
(Per­sero) Budi Gunadi Sadikin tak ikut duduk mendampingi Presiden. Rini dan Budi ha­nya ­bergabung beberapa saat untuk berfo­to bersama.

Sekitar satu jam duduk bersama Presi­den, menurut pejabat yang mengetahui pertemuan itu, Lukas menumpahkan se­gala unek-uneknya. Ia curhat tentang
ran­cangan mekanisme masuknya Pemerin­tah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabu­paten Mimika ke Freeport Indonesia mela­lui PT Indocopper Investama. Ia menolak bila pemerintah daerah harus mengguna­kan perusahaan yang pernah dimiliki Abu­rizal ­Bakrie dan kemudian dijual lagi kepa­da Freeport tersebut.

Hal yang tak berhubungan langsung de­ngan divestasi saham pun diungkapkan. Misalnya soal pajak air permukaan tanah. Dalam perkara ini, pemerintah Papua ke­hilangan potensi pendapatan Rp 3,9 triliun karena Mahkamah Agung memenangkan Freeport Indonesia dengan alasan kontrak karya perusahaan berlaku khusus atau lex specialis.

Presiden mendengarkan dengan saksa­ma semua keluhan Lukas. Ia sempat
me­manggil Budi Gunadi, menanyakan ke­mungkinan mengganti nama PT
Indocop­per Investama, yang dikeluhkan pemerin­tah Papua, nantinya. Budi setuju. Urusan “kendaraan” untuk akuisisi melalui special purpose vehicle pun selesai.

Sesi makan siang khusus itu digelar seu­sai rapat koordinasi terbatas dengan agen­da percepatan pelaksanaan divestasi PT Freeport Indonesia. Puluhan menteri…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…