Cornelis Johannes Bohm: Saat Rumphius Hidup, Boleh Dibilang Karyanya Belum Ada Yang Dicetak
Edisi: 43/47 / Tanggal : 2018-12-23 / Halaman : 48 / Rubrik : IQR / Penulis : Angelina Anjar Sawitri, ,
CORNELIS Johannes Bohm menenteng kantong kain bermotif kembang-kembang cerah dalam Borobudur Writers & Cultural Festival di Hall Awadhana, kawasan Manohara Resort, Magelang, Jawa Tengah. Sebuah buku setebal sekitar 300 halaman seukuran kertas folio dia keluarkan dari kantong itu. Sampulnya hitam kusam dan mengelupas. Kertasnya berwarna cokelat kusam. Pada lembar pertama tertulis sejumlah kata berbahasa Belanda yang memenuhi dari sisi atas hingga bawah lembaran dengan huruf berwarna hitam dan merah. Dâââ‰â¢Amboinsche Rariteitkamer, demikian judul buku ituâââ‰â¬Âditerjemahkan menjadi Ruang Benda-benda Langka Pulau Ambon. Ada nama Georgius Everhardus Rumphius sebagai penulisnya. âââ¬ÃÂBuku ini usianya sudah 400 tahun,âââ¬Ã kata Romo Bohm, 83 tahun, saat menunjukkan buku tersebut kepada Tempo, 24 November lalu.
Romo Bohm membawa buku itu untuk mengisi diskusi tentang Rumphius dalam rangkaian acara Borobudur Writer & CulÃâÃÂtural Festival ketujuh. Dâââ‰â¢Amboinsche
RariÃâÃÂteitkamer salah satu mahakarya Rumphius selain Herbarium Amboinense.
Dâââ‰â¢AmboinsÃâÃÂche Rariteitkamer membahas hasil penelitiÃâÃÂan aneka jenis kerang dan kepiting di perÃâÃÂairan Ambon yang dirampungkan RumÃâÃÂphius pada 1699. Buku itu pertama kali diÃâÃÂterbitkan pada 1705, sekitar tiga tahun seteÃâÃÂlah Rumphius wafat.
Romo Bohm menyebutkan dia banyak mempelajari tentang Rumphius dari buku-buku karya Wim Buijze, penulis Belanda yang mengulas seluk-beluk kehidupan ahli botani tersebut. Buku-buku Buijze berbaÃâÃÂhasa Belanda, dan Romo Bohm sendiri keÃâÃÂlahiran Velsen, Belanda, yang tinggal di InÃâÃÂdonesia sejak 1966. Kepada Pito Agustin Rudiana, koresponden Tempo, dosen SekoÃâÃÂlah Tinggi Pendidikan Agama Katolik AmÃâÃÂbon itu bercerita seputar mahakarya RumÃâÃÂphius dan kiprahnya selama di Maluku.
Bagaimana ceritanya Rumphius bisa menÃâÃÂjadi peneliti di Ambon?
Pertengahan abad ke-17, Rumphius yang saat itu berusia 25 tahun datang ke Ambon. Dia sengaja khusus datang ke sana. Dia terÃâÃÂpikat pada rempah-rempah, seperti cengÃâÃÂkih dan pala. Waktu itu rempah-rempah dari Ambon sudah dikenal.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…