Kayu Terbang Suap Terbilang.

Edisi: 44/47 / Tanggal : 2018-12-30 / Halaman : 62 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI, ,


DALAM Sistem Informasi Pe­natausahaan Hasil Hutan ­(SIPUHH) yang tersedia seca­ra online di Kementerian Ling­kungan Hidup dan Kehutanan, PT Lambodja Sertifikasi mem­berikan predikat baik dan lulus kepada PT Teluk Bintuni Mina Agro Kar­ya. Lembaga sertifikasi itu mengaudit kayu perusahaan di Papua Barat tersebut pada Agustus lalu.

Para auditor perusahaan yang berkan­tor di Bogor, Jawa Barat, ini tak menemu­kan kekeliruan pada semua proses peng­olahan kayu di perusahaan yang memiliki konsesi 237.750 ribu hektare di Kaimana, 445 ­kilometer dari Manokwari, Papua Ba­rat, itu. Fakta di lapangan ”jauh panggang dari lulus”. Investigasi Tempo sejak Agus­tus lalu di Papua menemukan kode bar (barcode) kuning yang menempel di ratus­an ­balok kayu merbau di area konsesi PT Teluk ­Bintuni ternyata aspal alias asli tapi palsu.

Kayu khas Papua yang populer disebut ”kayu besi” karena kuat itu menumpuk di pinggir jalan di tengah hutan petak 27AG. Perusahaan yang berkantor di Plaza Asia, Jakarta, dan Manokwari ini membabat hu­tan dua kali luas lapangan sepak bola untuk menampung kayu-kayu tebangan mereka. Diameter merbau itu beda-beda, besar dan kecil. ”Kami kadang ambil juga yang dia­meter di bawah 30 sentimeter,” kata seo­rang pemburu merbau perusahaan ini.

Pengambilan merbau di bawah 30 senti­meter sangat terlarang. Pemerintah hanya mengizinkan perusahaan mengambil kayu ini dengan diameter di atasnya. Informasi yang tertera dalam aplikasi SIPUHH untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.