Main Paksa Di Negeri Singa
Edisi: 48/47 / Tanggal : 2019-01-27 / Halaman : 70 / Rubrik : HK / Penulis : Rusman Paraqbueq, ,
HARTONO Karjadi masih mengingat jelas peristiwa saat dua pria tak dikenal mendatanginya di kamar 4828 Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura, Jumat sore pertengahan Oktober tahun lalu. Pria 65 tahun itu berÃâÃÂada di sana untuk menjalani pemeriksaan kolonoskopi gangguan usus besarnya.
Ketika dua pria itu nyelonong masuk ke ruangannya, Hartono baru saja siuman dari pengaruh obat bius setelah menjalani operasi. ââ∠âKeduanya mengaku petugas dari Kepolisian Daerah Bali,âââ¬Ã kata Hartono kepada Tempo lewat sambungan telepon, Senin pekan lalu.
Setelah memperkenalkan diri, dua pria itu menanyakan kondisi kesehatan Hartono. Mengetahui kesehatan Hartono cukup baik, mereka membujuk pengusaha hotel tersebut untuk berbincang di luar rumah sakit. Keduanya mengklaim sudah mengantongi izin dari perawat untuk membawa Hartono ke luar.
Setelah merapikan pakaian, Hartono mengikuti dua polisi itu. Mereka mengajaknya ke mal Paragon di seberang Mount Elizabeth. Di restoran Fish & Co, Paragon, ketiganya berbincang mengenai perkara Hartono di Kepolisian Daerah Bali.
Dua polisi Bali itu meminta Hartono pulang ke Tanah Air untuk menjalani pemeriksaan. Hartono menolak permintaan itu karena masih sakit dan perlu mendapatkan perawatan di Singapura. Setelah mengungkapkan penolakan, ia lantas meninggalkan mereka.
Hartono tidak kembali ke Mount Elizabeth, tapi ke apartemennya, Fraser Residence. Dua polisi itu terus…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…