Setengah Abad Golput

Edisi: 50/47 / Tanggal : 2019-02-10 / Halaman : 38 / Rubrik : KL / Penulis : Ariel Heryanto, ,


NYARIS setengah abad usia golongan putih (golput). Apa saja yang masih sama dan telah berubah di Indonesia? Mengapa golput populer dan makin besar?

Sejak dulu golput merupakan pesan politik, bertujuan mengurangi atau menolak keabsahan pemilihan umum. Ia semacam mosi tidak percaya terhadap semua kontestan pemilu atau sistem pemilihan umum secara keseluruhan.

Gejala ini mengglobal akibat krisis kepercayaan terhadap institusi negara, terhadap janji-janji dan idealisme nasionalisme, terhadap partai politik. Golput jelas terlihat di berbagai negara yang lebih awal membangun modernitas liberal dan lebih dini mengecewakan warga bangsanya.

Di Amerika Serikat, yang sering berkoar soal demokrasi, peserta pemilu berkisar 55-60 persen. Sedangkan di Australia, para pemilih diwajibkan ikut pemilu dan diancam pidana bila sengaja menghindar. Tampaknya tidak semua orang suka demokrasi dan harus dipaksa-paksa menerimanya seperti anak kecil dipaksa minum obat.

Masyarakat bekas terjajah agak beda karena belum lama berdemokrasi. Semangat ikut pemilu di Indonesia mirip mahasiswa pada minggu pertama berangkat kuliah. Ini terjadi pada Pemilu 1955, ketika Indonesia berbulan madu dengan kemerdekaan. Juga Pemilu 1999, di bulan madu Reformasi. Pada kedua masa itu, jumlah partai politik sangat banyak.

Semangat itu telah merosot bersamaan dengan berkurangnya jumlah partai politik. Menurut sumber yang saya baca, dua pemilu terakhir menunjukkan makin tingginya angka mereka yang tidak memberikan suara sama sekali atau suara sah: nyaris 25 persen (2009) dan lebih dari 30 persen (2014). Bagaimana untuk 2019 dan selanjutnya? Untuk menimbang masa depan, perlu kita tengok sejenak ke belakang.

Golput dilahirkan menjelang Pemilihan Umum 1971 oleh sejumlah cendekiawan yang dibesarkan Orde Baru, di Jakarta. Mirip pembangkangan anak kepada bapaknya. Sasaran tembak mereka adalah partai penguasa, bernama Golongan Karya (Golkar). Awalan "gol-" pada golput diambil dari nama mangsanya.

Bukan cuma dalam soal nama, golput itu turunan Golkar. Logo Golkar diberi kerangka segi lima. Golput membuat logo segi lima,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…