Kembali Ke Jatiwangi

Edisi: 52/47 / Tanggal : 2019-02-24 / Halaman : 36 / Rubrik : SN / Penulis : Prihandoko, ,


Kakekku tua menimang tjutjunja
Pohon mangga depan rumah aku memetik buahnja
Merpati beranak banjak
Kekajaan begini djuga masih sedih
Ada ular keluar dari lemari!

BERJUDUL “Rumah Dulu, Buat S. Nataprawira”, sajak dengan ejaan Republik atau ejaan Soewandi-ejaan bahasa Indonesia yang berlaku pada 1947-1972-itu diketik ulang pada secarik kertas berukuran 21 x 14 sentimeter. Sastrawan dan pengarang Ajip Rosidi membuatnya pada 18 Mei 1954, ketika ia tinggal di kampung halamannya di Desa Ciborelang, Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat.

Sajak tersebut terpajang di salah satu dinding rumah berjajar bersama tiga sajak lain yang diketik ulang pada kertas dengan ukuran serupa. Judulnya “Gelarna Sajak”, “Hirup”, dan “Nu Yakin”. Kendati berbeda lantaran berbahasa Sunda, tiga sajak terakhir memiliki kesamaan dengan “Rumah Dulu, Buat S. Nataprawira”, yakni sama-sama ditulis Ajip saat ia tinggal di Jatiwangi. Ajip membuat “Gelarna Sajak” pada 11 November 1964. Adapun “Nu Yakin” ditulis pada November…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.