Buanglah Limbah Pada Markasnya
Edisi: 52/47 / Tanggal : 2019-02-24 / Halaman : 40 / Rubrik : INVT / Penulis : TIM INVESTIGASI., ,
DENGAN muatan yang penuh, berat, dan tertutup terpal, enam truk berkapasitas 25 ton melaju beriringan di jalur pantai utara Pasuruan-Probolinggo, Jawa Timur, 28 September 2018 sore. Truk berjalan pelan dan makin pelan ketika mendekati Markas Detasemen Angkatan Udara Republik Indonesia di Raci, Bangli, Pasuruan.
Satu per satu truk itu berbelok mendekat ke gerbang Markas AURI yang kokoh dengan dua tiang besar dan besi melengkung yang menghubungkannya. Seorang prajurit terlihat keluar dari perkantoran pintu masuk sisi barat begitu truk berhenti. Sopir turun sembari menyodorkan selembar kertas. Keduanya tampak berbicara sebelum kembali ke posisi masing-masing.
Enam truk itu beringsut ke jalan berkerikil di sisi barat Markas AURI Raci. Keenamnya terus bergerak pelan menuju tanah lapang di belakang markas yang berbatasan dengan persawahan dan permukiman penduduk. Tanah lapang itu tak lagi rata. Di sana-sini banyak gundukan tanah dengan ketinggian bervariasi, 3-5 meter. Setelah melintasi lorong jalan setapak di antara gundukan, truk-truk tersebut berhenti.
Para sopir mulai membuka terpal dan mengeluarkan seluruh isinya begitu saja. Isi truk adalah bebatuan dan debu berwarna cokelat dan abu-abu yang mengepul ketika tumpah menyentuh tanah, membentuk gundukan baru. Dari jarak 5 meter, udara yang terpapar debu abu itu meruapkan bau menyengat, percampuran antara zat kimia dan karbon sisa pembakaran.
Bau menyengat itu telah lama akrab dengan penciuman penduduk Desa Bendungan dan Desa Curah Dukuh, yang berbatasan dengan tanah lapang dan kompleks Markas AURI tersebut. Tak ada batas yang jelas antara tanah penduduk dan kawasan AURI. Penduduk pun biasa lalu-lalang melewati gundukan-gundukan tanah berbau menyengat itu. "Sudah sekitar dua tahun," kata Wiraâââ‰â¢i, penduduk Bendungan.
Tempo mengambil 12 sampel material debu dari tiap gundukan tanah berbau itu di empat lokasi. Kami ingin mengetahui apa saja kandungan gundukan itu hingga baunya menyengat sampai puluhan meter. Sampel tersebut kemudian dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Surabaya untuk diteliti kandungannya.
Butuh sebulan Balai Besar Teknik Kesehatan untuk meneliti kandungan sampel itu. Hasilnya, gundukan tanah mengandung beberapa material: fly ash atau debu halus sisa pembakaran batu bara, bottom ash atau debu kasar sisa pembakaran yang berwarna lebih gelap, karbon, dan sejumlah logam berat. "Ini limbah B3, bahan berbahaya dan beracun," kata Dekan Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Surabaya Warmadewanthi, yang diminta membaca hasil uji lab itu. "Jika terakumulasi terus, konsentrasinya di tanah akan makin naik."
Meningkatnya konsentrasi limbah di dalam tanah itu dirasakan penduduk Desa Bendungan dan Curah Dukuh. Delapan orang kini sakit karena terjerembap ke dalam tanah ketika hendak berangkat ke sawah atau melewatinya saat memotong jalan ke desa sebelah. Kulit mereka terbakar karena abu tersebut menyimpan panas. Beberapa bahkan lumpuh setelah terperosok ke dalam tumpukan abu.
***
ABU panas itu diduga berasal dari sisa pembakaran batu bara beberapa industri di Jawa Timur. Dari informasi data rekapitulasi pengangkutan limbah B3 yang tersedia di website Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (http://pelayananterpadu.menlhk.go.id), truk-truk yang masuk ke Markas AURI Raci tersebut milik empat perusahaan.
Truk bernomor polisi S-8000-UN tercatat milik PT Putra Restu Ibu Abadi, sementara truk T-9482-DC dan T-9510-DC dimiliki PT Tenang Jaya Sejahtera. Dua truk lain dengan pelat nomor W-8454-UT dan W-9128-UP milik PT…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.