Menteri Komunikasi Dan Informatika Rudiantara: Kita Harus Waspada, Tapi Jangan Paranoid
Edisi: 01/48 / Tanggal : 2019-03-03 / Halaman : 92 / Rubrik : WAW / Penulis : Reza Maulana, Angelina Anjar,
UNICORN menjadi buah bibir sepanjang pekan lalu. Istilah yang ditujukan bagi perusahaan rintisan atau startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar itu muncul dalam debat calon presiden, Ahad pekan lalu. Dalam debat tersebut, Presiden Joko Widodo menginginkan Indonesia memiliki lebih banyak unicorn dari empat yang sudah ada saat ini. Untuk mewujudkannya, Presiden Jokowi mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan seribu startup baru.
Dalam debat, calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan kekhawatirannya bahwa kemajuan teknologi akan mempercepat uang lari ke luar negeri. Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Gerindra, partai penyokong utama Prabowo, mengatakan kecemasan itu muncul akibat banyaknya orang berbelanja produk impor secara online.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menampik pandangan tersebut. Ia mengatakan sebagian besar penjual di marketplace, seperti Tokopedia dan Bukalapak, merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berpendapatan maksimal Rp 4,8 miliar per tahun. "Bagaimana bisa impor?" katanya dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya di Jakarta, Rabu pekan lalu. Kalaupun barang-barang yang dijual UMKM itu produk impor, dia melanjutkan, mereka membelinya di dalam negeri. Yang membeli dari luar negeri adalah importir besar atau distributor.
Rudiantara, 59 tahun, menjawab kegalauan banyak pihak yang menyebutkan unicorn Indonesia sekadar label karena mayoritas pemodalnya asing. Menurut dia, bisnis model startup berbeda dengan perusahaan konvensional. "Jadi, walaupun sahamnya kecil, pendiri perusahaan startup punya hak veto," tuturnya.
Kepada wartawan Tempo, Reza Maulana dan Angelina Anjar, Rudiantara juga menjawab soal video "Yang Gaji Ibu Siapa". Ia dituding menegur keras seorang pegawai kementeriannya karena memilih pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Lewat #YangGajiKamuSiapa, video itu viral awal bulan ini. Ia lalu dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum atas dugaan pelanggaran pemilu. Jumat pekan lalu, Bawaslu menghentikan penanganan laporan itu karena menilainya tak memenuhi unsur tindak pidana pemilu.
Apa pentingnya unicorn bagi perekonomian?
Ekonomi kita berubah ke arah ekonomi digital. Nah, ekonomi digital bisa menurunkan ketimpangan karena menciptakan lapangan pekerjaan baru berbasis digital. Contohnya UMKM. Di Bukalapak ada 4 juta pelapak dan di Tokopedia ada 5 juta merchant. Sekitar 70 persen dari 5 juta merchant di Tokopedia belum pernah berbisnis sebelumnya. Model bisnis ekonomi digital juga bagus, kolaborasi atau shared economy. Aset Go-Jek kecil. Yang punya aset adalah mitranya, para pengendara ojek. Tapi mereka lalu mendapat miliaran dolar Amerika Serikat untuk menggerakkan aplikasi dan operasinya. Ekonomi digital pun, melalui teknologi keuangan, akan meningkatkan inklusi keuangan.
Itu alasan pemerintah sangat bergairah pada ekonomi digital?
Supaya berkembang, kita harus membuka…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…