Kaum Nahdliyin Dalam Pusaran Politik

Edisi: 02/48 / Tanggal : 2019-03-10 / Halaman : 31 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Raymundus Rikang, Devy Ernis, Stefanus Pramono


ABDUL Somad Batubara bersimpuh takzim mendengarkan Muhammad Luthfi bin Yahya alias Habib Luthfi menuntunnya mengucapkan baiat tarekat qodliriyah wa naqsyabandiyah. Ta­ngan kanannya menggenggam tangan sahibul­bait. Tangan kirinya tak melepaskan map me­rah berisi empat lembar catatan silsilah tarekat leluhurnya. “Ada satu garis silsilah Ustad Somad yang ditambahkan Habib Luthfi,” kata Fadlolan Musyaffa Muf­ti, dosen Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, yang menyaksikan peristiwa itu dan menceritakannya lagi kepada Tempo, Selasa pekan lalu.

Beralasan ingin mencocokkan silsilah keilmuannya, So­mad beranjangsana ke kediaman Luthfi di Pekalongan, Jawa Tengah, pada pekan kedua Februari lalu. Di akhir pertemuan, Luthfi, yang menjabat Rais Am di Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah, salah satu badan otonom Nahdla­tul Ulama, membaiatnya dan memanggilnya dengan sebutan “syekh”. Menurut Fadlolan, yang juga pengurus NU Jawa Te­ngah, Somad pun diberi petuah oleh Luthfi untuk membesar­kan NU.

Pekan itu, Somad bertamu pula ke kiai sepuh NU yang lain. Dari Pekalongan, ia langsung meluncur ke rumah Wakil Gu­bernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang. Ia mene­mui ayah Taj Yasin, yang juga mustasyar atau penasihat Peng­urus Besar NU, Maimoen Zubair. Sepulang dari Semarang, ren­cananya Somad mengunjungi mustasyar PBNU lainnya, Mus­tofa Bisri alias Gus Mus, di Rembang. Agenda itu batal karena Mustofa sedang melakukan umrah.

Safari Somad berakhir di rumah Salahuddin Wahid, peng­asuh Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, yang juga cucu Hasyim Asy’ari, pendiri NU. “Somad lebih ba­nyak mendengarkan ketimbang berbicara ketika bertemu de­ngan Kiai Maimoen dan Gus Sholah,” kata Afifudin Dimyati, ka­der NU yang juga sahabat Somad, yang mendampinginya saat bersilaturahmi dengan kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Menurut Afifudin, kunjungan Somad kepada para kiai se­puh dirancang sejak akhir 2017. Waktu itu, Somad mengontak Afifudin, teman seasrama sewaktu kuliah di Universitas Al-Az­har, Mesir, setelah kerap dituduh sebagai pendukung Hizbut Tahrir Indonesia, organisasi pro-khilaf­ah. Pada pengujung 2017 itu, Somad juga didatangi organisasi kemasyarakatan Las­kar Bali di Hotel Aston, Denpasar, yang mencegah dai 41 tahun tersebut bercera­mah karena dianggap meresahkan.

Menurut Afifudin, Somad ingin menje­laskan sikapnya soal Hizbut Tahrir kepa­da para kiai NU, termasuk bahwa dia se­benarnya berlatar belakang NU. “Ketim­bang Somad membantah-bantah terus,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…