Saat Yin-yang Tersambung

Edisi: 02/48 / Tanggal : 2019-03-10 / Halaman : 54 / Rubrik : GH / Penulis : Nur Alfiyah, Angelina Anjar,


TITIEK Puspa mene­gakkan duduknya di atas sofa. Ia merapikan kakinya, menaruh ta­ngan di atas paha, me­lipat lidah ke belakang, mengunci mulut, lalu menutup mata. Ia menarik napas dalam-dalam, kemudian mengembuskannya perlahan.

Biduanita senior itu bersemadi. Ia ru­tin menjalani ritual itu delapan tahun belakangan. Lewat meditasi tersebut, ia mengobati kanker yang menjalar di ra­himnya. “Dulu saya meditasi 13 hari, kan­ker saya bersih,” kata Titiek, 81 tahun, saat ditemui di kediamannya di Jakarta Selatan, Rabu dua pekan lalu.

Dokter memvonis Titiek menderita kanker stadium awal, delapan tahun lalu. Pelantun tembang Kupu-kupu Malam dan Bimbi itu langsung terbang ke Singapura begitu tahu penyakit ganas tersebut tum­buh di tubuhnya. Namun bukannya me­nyusut, kanker itu malah menggendut. Nyeri yang awalnya berdenyut di area ra­him dan genitalianya menjalar ke sekujur badan.

Setelah Titiek menjalani terapi sela­ma dua setengah bulan, dokter menga­takan kankernya hampir masuk stadium III. “Saya pikir dengan tinggal di sana bisa sembuh. Ini malah tambah sakit, tambah sakit, tambah sakit, sampai akhirnya saya enggak kuat,” ujar penerima pengharga­an Lifetime Achievement dalam Indone­sian Choice Awards 2018 ini.

Titiek akhirnya kabur. Ia pulang ke Ja­karta. Di tengah keputusasaan, putrinya, Petty Tunjung Sari, memberinya referen­si meditasi. Petty bercerita tentang ka­wannya yang sembuh dari stroke setelah 13 hari bersemadi. Titiek memutuskan menjajal terapi itu.

Gurunya menyuruh Titiek bermeditasi selama satu jam lima kali sehari. Medita­si itu, kata Titiek, membuat yin dan yang dalam tubuhnya tersambung sehingga menghasilkan energi alias chi. Energi ini akan mencari titik-titik yang bermasalah dalam tubuh, lalu membereskannya.

Selama ia bersemadi, sekujur badan­nya terasa dicubit, digigit, atau ditarik-ta­rik. Inilah tanda bahwa energi tersebut bekerja. Puncaknya terjadi pada hari ter­akhir. Rahim dan area genitalianya terasa seperti diserbu jutaan semut. “Haduh, ra­sanya itu cetot-cetot. Sakiiit,” ucapnya.

Titiek menyebutkan rasa sakit itu per­lahan lenyap, berganti dengan rasa da­mai. Ketika semadi berakhir, sang guru menyatakan Titiek telah pulih dari pe­nyakitnya. Namun ia tak langsung perca­ya. “Masak iya, sembuh,” ujarnya.
Hasil pemeriksaan tim dokter di Singa­pura, yang sebelumnya merawatnya, ke­mudian mengesahkan kesembuhan itu. Kanker yang dulu membesar telah enyah.
Baik Titiek maupun para dokter dibuat melongo oleh hasil tersebut. “Mereka ta­nya apa yang terjadi,” tuturnya. Untuk memastikan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Tak Terpisahkan Capek, Jazz, dan Bir
1993-10-02

Sejumlah eksekutif mencari dunia lain dengan mendatangi kafe. kafe yang menyuguhkan musik jazz jadi rebutan.…

A
AGAR MISS PULSA TIDAK KESEPIAN
1993-02-06

Pemakaian telepon genggam atau telepon jinjing kini tak hanya untuk bisnis tapi juga untuk ngobrol.…

I
INGIN LAIN DARI YANG LAIN
1992-02-01

Festival mobil gila dalam pesta otomotif 92 di surabaya akan diperlombakan mobil unik, nyentrik dan…