Maut Di Tangan Santri

Edisi: 02/48 / Tanggal : 2019-03-10 / Halaman : 76 / Rubrik : HK / Penulis : Mustafa Silalahi, Andri El Faruqi,


KAMAR nomor delapan di lantai dua Asrama Musa Pon­dok Pesantren Nurul Ikhlas, Tanah Datar, Sumatera Barat, seketika gaduh, Ahad, 10 Feb­ruari lalu. Para santri melihat tubuh Robby Al-Halim tergeletak di lantai. Remaja 18 ta­hun itu pingsan.

Santri lain memanggil Alfian, 19 tahun, sang wali kamar. Ahad malam tiga pekan lalu itu, Alfian bergegas menuju kamar ber­ukuran 3,5 x 6 meter tersebut. Ia kemudian memanggil seorang ustad di pesantren un­tuk mengobati Robby. “Anak-anak menye­butkan dia kesurupan,” kata Alfian kepada Tempo saat ditemui di pesantren, Rabu pe­kan lalu.

Namun Robby tetap tak sadarkan diri. Mereka lantas membawanya ke Rumah Sa­kit Umum Daerah Padang Panjang malam itu juga. Dokter menyatakan Robby ping­san karena cedera. Ia membutuhkan per­alatan kesehatan yang lebih lengkap.

Pengurus pesantren menghubungi dan meminta Yoserizal, ayah Robby, Senin di­nihari ke rumah sakit. Robby hendak di­rujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M. Djamil, Kota Padang. Yoserizal, 58 ta­hun, bergegas ke rumah sakit. “Saya kaget saat melihat tubuh Robby sudah dipenuhi slang,” ucapnya kepada Tempo.

Yoserizal mengatakan hasil pemeriksa­an dokter…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…