Direktur Taman Safari Indonesia Group Yansen Manansang: Kami Terkena Sial

Edisi: 07/48 / Tanggal : 2019-04-14 / Halaman : 68 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Mustafa Silalahi, ,


BERMULA dari sirkus ke­liling, Yansen Manansang kini menjadi pebisnis suaka margasatwa ternama. Pria 77 tahun ini menekuni du­nia satwa sejak dini bersama saudara kan­dungnya, Frans Manansang dan Tony Su­mampau. Ayah mereka, Hadi Manansang, adalah kepala sirkus oriental pada 1965. Hingga 20 tahun kemudian, keluarga ini mendirikan Taman Safari Indonesia di ­Cisarua, Bogor, Jawa Barat. Taman Safari Indonesia (TSI) Group kini mengelola lima lokasi.

Nama Taman Safari Indonesia muncul di tengah penyidikan jaringan perdagang­an ilegal satwa dilindungi, Dicky Rusvin­da dan Abdul Hopir, di Bandung, Janua­ri lalu. Taman Safari diduga menyimpan satwa-satwa dilindungi milik Dicky. Hopir juga diduga pernah menjual kucing emas ke Taman Safari. Kepada Mustafa Silalahi dari Tempo, Yansen membantah tuduhan itu. Selama wawancara di salah satu resto­ran Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 4 April lalu, ia ditemani sejumlah anak bu­ahnya. Salah satunya kurator Taman Sa­fari, Imam Purwadi,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…