Dari Petinggi Golkar Hingga Menteri

Edisi: 08/48 / Tanggal : 2019-04-21 / Halaman : 88 / Rubrik : HK / Penulis : Linda Trianita, ,


MENJALANI pemerik­saan maraton sejak Sela­sa hingga Rabu, 9-10 Ap­ril lalu, Bowo Sidik Pang­arso blakblakan kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korup­si. Dalam pemeriksaan pertamanya seba­gai tersangka suap pelaksanaan kerja sama pengangkutan PT Pupuk Indonesia Logis­tik dan PT Humpuss Transportasi Kimia, politikus Partai Golkar ini menjelaskan ih­wal 400 ribu amplop di enam lemari besi kantor konsultannya.

Pada 28 Maret lalu, penyidik menggele­dah kantor PT Inersia Ampak Engineers di Jalan Salihara, Jakarta Selatan, tersebut. Ribuan amplop putih itu tersusun rapi di enam lemari besi kantor tersebut. Di bagi­an luar beberapa amplop yang tersegel itu terdapat stempel biru jempol satu.

Kepada penyidik, menurut anggota Ko­misi VI Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi perdagangan, perindustrian, dan badan usaha milik negara ini, amplop-amplop yang disiapkan untuk “serangan fajar” itu merupakan perintah Koordina­tor Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa dan Kalimantan Partai Golkar Nusron Wahid. Setelah diperiksa, Bowo membe­narkan soal ini. “Pak Nusron meminta saya menyiapkan 400 ribu amplop,” kata Bowo setelah menjalani pemeriksaan pada Sela­sa, 9 April lalu.

Bowo kembali mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Golkar untuk daerah pemilihan Jawa Tengah II, yang me­liputi Kabupaten Jepara, Demak, dan Ku­dus. Bowo juga didapuk sebagai Ketua Pe­menangan Pemilu Jawa Tengah I Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. KPK men­duga duit itu akan digunakan Bowo untuk melakukan serangan fajar pencalonan­nya. Istilah ini digunakan untuk menyebut bentuk politik uang dalam rangka membe­li suara.

Nusron Wahid juga calon legislator Gol­kar dari daerah pemilihan yang sama. Ke­duanya pada 2014 menjadi legislator di Se­nayan dari daerah pemilihan Jawa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…