Sang Flamboyan Penentang Nazi

Edisi: 16/48 / Tanggal : 2019-06-16 / Halaman : 48 / Rubrik : SEL / Penulis : Wayan Agus Purnomo, ,


MULA-MULA Willy­ Brandt hanya meluruskan sebuah karangan bunga di depan Monumen Pemberontakan Ghetto, Warsawa, Polandia, pada 7 Desember 1970. Kala itu, belasan pasang mata orang di sekelilingnya, terdiri atas jurnalis dan politikus, memantau setiap geraknya. Kamera mereka siap mengabadikan momen yang terjadi berikutnya. Brandt mundur beberapa langkah, dan setelahnya adalah sejarah. Dengan segera dia berlutut di monumen tersebut sebagai simbol permohonan maaf atas tindakan Nazi pada masa lalu. Hening menyergap sebelum dipecahkan bunyi klik kamera dalam momen yang berlangsung selama 30 detik itu. Kelak, peristiwa tersebut dikenal sebagai Kniefall von Warschau atau Genuflection of Warsaw.

Hubungan Jerman dengan Polandia mengalami titik terkelam dalam sejarah setelah Partai Nazi berkuasa dan Adolf Hitler menjadi Kanselir Jerman pada 1934. Setelah memerintah, Nazi hendak melebarkan wilayah kekuasaan Jerman dengan mencaplok Austria dan Cekoslovakia pada 1938-1939. Hitler menganggap bangsa Jerman superior. Adapun bangsa Yahudi ia pandang sebagai ancaman terhadap kemurnian ras Arya Jerman. Pemerintah Nazi pun mengusir 30 ribu orang Yahudi lewat program Kristallnacht atau Crystal Night ke Dachau, wilayah di bagian tengah Jerman. Puncaknya adalah serangan Jerman ke Polandia pada 1 September 1939, yang memicu Perang Dunia II. Belakangan, Jerman kalah perang dan situasi politik Eropa pun berubah.

Brandt terpilih sebagai Kanselir Jerman pada 1969 melalui koalisi Partai Sosial Demokrat dan Partai Demokrat Bebas. Salah satu misinya adalah memulai rekonsiliasi dengan musuh politik Jerman, terutama negara di kawasan Eropa Timur seperti Polandia dan Rusia (Uni Soviet kala itu). Dia mengawalinya dengan meneken traktat antinuklir dan perjanjian damai. Dengan Polandia, Brandt memudahkan kunjungan warga kedua negara yang tercerai-berai akibat perang. Setahun setelah Kniefall von Warschau, pada 1971, Brandt mendapat Hadiah Nobel Perdamaian. “Saya sering ditanyai, apa ide di balik gestur itu? Tidak ada. Kolega terdekat saya sama terkejutnya dengan jurnalis yang ada di sana,” kata Brandt dalam otobiografinya, My Life in Politics.

Kisah heroisme itulah yang ditonjolkan Museum Willy Brandt Haus di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…