Pandai Besi Setelah Dua Windu.

Edisi: 21/48 / Tanggal : 2019-07-21 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Raymundus Rikang, Pramono., Adi Warsono


PARA Wijayanto menyalami satu per satu peserta salat Jumat setiba di Masjid Jami Al-Ikhlas di Harapan Indah, Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Jumat, 28 Juni lalu. Menurut Hasan, takmir masjid, Para punya kebiasaan bersalaman dengan jemaah salat yang datang lebih awal ke Al-Ikhlas. “Tapi tak pernah mengobrol dengan mereka,” kata Hasan, Jumat, 12 Juli lalu.

Pada Jumat itu, Hasan terakhir kali melihat Para ke Al-Ikhlas. Hasan hafal kebiasaannya karena lelaki 54 tahun itu termasuk orang yang rutin melakukan salat di masjid yang terletak di Perumahan Pesona Telaga Cibinong tersebut. Menurut Hasan, Para selalu mengajak ketiga putranya bersembahyang di sana.

Setelah Jumatan bubar, Para bergegas pulang ke rumahnya, yang berjarak sekitar 100 meter dari Al-Ikhlas. Petugas keamanan perumahan bernama Suaeb melihat Para meninggalkan kompleks mengendarai Toyota Innova tak lama setelah pulang dari masjid. “Sejak pergi Jumat siang itu, dia tak pulang lagi,” ujar Suaeb.

Sehari setelah Para meninggalkan rumah, Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian RI menangkapnya di Hotel Adaya, Jatisampurna, Bekasi. Polisi juga menciduk istri Para bernama Masitha Yasmin, 47 tahun. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan Para digulung karena diduga memberangkatkan anggota Jamaah Islamiyah ke Suriah. “Dia juga buron dalam sejumlah kasus terorisme sejak 2003,” ujar Dedi.

Profil Para tak banyak diketahui tetangganya di Perumahan Pesona Telaga Cibinong. Menurut Hasan, warga mengenal Para dengan nama Ahmad Muhtar. Sedangkan Suaeb mengenal Para dengan nama Wijayanto. Ada pula warga yang mengenalnya sebagai Ahmad saja. “Dia punya empat panggilan, termasuk Para,” tutur Suaeb.

Ketua rukun tetangga setempat, Isyahrul Syah, mengatakan Para tinggal di perumahan itu sejak empat tahun lalu. Ia menyewa sebuah rumah dua lantai, yang kini sudah dipasangi garis polisi. Menurut Isyahrul, Para tak pernah menyerahkan salinan dokumen kependudukan selama menghuni rumah itu.

Isyahrul bercerita, ketika masih menjabat sekretaris RT, ia mendesak pemilik rumah yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?