Seteru Seperjuangan

Edisi: 23/48 / Tanggal : 2019-08-04 / Halaman : 30 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Raymundus Rikang, Stefanus Pramono, Devy Ernis


SELAMA sekitar dua jam meja makan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri dipenuhi gelak tawa. Sang tamu, Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto, begitu menikmati nasi goreng yang dimasak sahibulbait.

"Luar biasa nasi gorengnya, saya sampai nambah," kata Prabowo dalam jumpa pers seusai pertemuan di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, itu, Rabu, 24 Juli lalu. Menanggapi pujian tandemnya dalam pemilihan presiden 2009 itu, Megawati berseloroh bahwa nasi gorengnya bisa meluluhkan hati laki-laki. "Politik nasi goreng itu ampuh," ujarnya.

Setelah makan nasi goreng, Prabowo dan Megawati berbincang empat mata selama sekitar setengah jam di ruang tamu. Dua petinggi PDI Perjuangan dan Gerindra yang mengetahui isi pertemuan itu bercerita bahwa Megawati sempat menanyakan soal radikalisme yang kian marak di negeri ini. Topik lain adalah kemungkinan bergabungnya Gerindra dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Menurut dua sumber itu, Megawati menyiapkan "karpet merah" seandainya Gerindra, yang berbeda kubu pada pemilihan umum lalu, jadi bergabung.

Sumber yang sama menyebutkan Prabowo menjawab bahwa meningkatnya gerakan radikal disebabkan oleh ketimpangan ekonomi. Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus ini mengatakan cara mengatasi radikalisme itu adalah menurunkan tarif listrik dan membuat murah harga bahan kebutuhan pokok. Dua sumber tersebut menuturkan, tanpa menyebut nama, Prabowo mengatakan memiliki orang yang tepat untuk mewujudkan hal itu.

Dimintai konfirmasi soal isi pertemuan Megawati-Prabowo, Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga mengungkapkan, Megawati sepaham dengan gagasan Prabowo tentang ketimpangan yang menjadi akar radikalisme. Menurut Eriko, Megawati juga berjanji menyampaikan solusi dari Prabowo kepada presiden terpilih, Jokowi. "Isu kebangsaan dan ekonomi memang menjadi fokus bersama dua partai nasionalis ini," ujar Eriko. Namun dia tak mengetahui apakah isi pertemuan itu terkait dengan rencana koalisi.

Seusai pertemuan, Megawati mengatakan akan membantu menyampaikan ide-ide Prabowo apabila bertemu dengan Jokowi. Meski begitu, ia juga menyarankan Prabowo mendiskusikan masalah kesenjangan ekonomi dan kebangsaan itu langsung dengan Jokowi. "Saya yakin pasti diterima dengan baik," ucap Megawati.

Pertemuan Megawati-Prabowo digelar sebelas hari setelah Prabowo bertemu dengan Jokowi di Stasiun Mass Rapid Transit Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu, 13 Juli lalu. Sekretaris…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…