Menjaga Maleo Di Bone Bolango
Edisi: 23/48 / Tanggal : 2019-08-04 / Halaman : 64 / Rubrik : ILT / Penulis : Budhy Nurgianto, ,
ARLOJI Wahab Tamati menunjukkan pukul 07.00 saat ia menyiapkan bekal dan ember untuk mengumpulkan telur burung maleo (Macrocephalon maleo) di hutan Hungayono kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. "Saya harus sampai di sarang maleo sebelum pukul 10 pagi karena burung itu hanya bertelur pada pukul 6-10 pagi," kata Wahab kepada Tempo, Rabu, 24 Juli lalu.
Lelaki 49 tahun itu adalah warga Desa Tulabulo, Kecamatan Suwawa Timur, Bone Bolango, yang bertugas sebagai penetas telur burung maleo di sanctuary atau pusat pembinaan populasi suaka satwa maleo Hungayono. Saban hari ia selalu keluar-masuk hutan di kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) di wilayah Bone Bolango untuk mencari dan mengumpulkan telur maleo. Hari itu ia memperoleh lima butir telur berukuran sekepalan tangannya.
Pekerjaan mengumpulkan telur maleo dilakoni Wahab sejak 2004. Alasannya, ia prihatin terhadap maraknya perburuan telur maleo oleh penduduk untuk dikonsumsi. Saat ini, ia bisa mengumpulkan lima-tujuh butir telur per hari atau 100-150 butir setiap bulan. Bahkan ia pernah mendapatkan 200 butir telur maleo dalam sebulan. Wahab mengaku hanya membutuhkan waktu dua-tiga jam untuk mengumpulkan telur. Proses pencariannya pun tak begitu sulit lantaran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…