Tangan Beijing Di Balik Bentrokan Sheung Wan
Edisi: 24/48 / Tanggal : 2019-08-11 / Halaman : 86 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, ,
EMPAT puluh empat demonstran penentang rancangan undang-undang ekstradisi hadir di Pengadilan Magistrasi Timur, Hong Kong, Rabu, 31 Juli lalu. Ratusan massa berpayung tampak memberikan dukungan kepada mereka. Mereka didakwa dengan pasal melakukan kerusuhan dan memiliki senjata untuk keperluan menyerang di Sheung Wan pada Ahad, 28 Juli lalu. Mereka tak harus ditahan karena memberikan uang jaminan masing-masing sebesar HK$ 1.000 atau sekitar Rp 1,8 juta.
Meski tak ditahan, para demonstran itu tak akan sepenuhnya bebas. Mereka dikenai jam malam, kecuali satu orang yang bekerja di rumah anak-anak pada malam hari. Mereka juga dilarang meninggalkan Hong Kong, kecuali seorang pilot pesawat komersial, dan dikenai wajib lapor ke kantor polisi setiap pekan.
Menurut Joshua Wong, aktivis Gerakan Payung di negeri itu, penangkapan dan pengadilan ini akan membuat para pemimpin demonstrasi berkurang, tapi tak bakal menghentikan gerakan. "Kami berharap undang-undang ekstradisi dibatalkan dan jalan keluarnya hanya dengan pemilihan umum yang bebas," kata Joshua kepada Tempo, Selasa, 30 Juli lalu.
Peristiwa di Sheung Wan, tempat polisi dan demonstran terlibat dalam bentrokan hebat, merupakan rangkaian protes panjang rakyat Hong Kong yang menolak rancangan undang-undang ekstradisi usulan pemerintah di bawah pimpinan Carrie Lam, Kepala Eksekutif Hong Kong, sejak awal tahun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…