Riwayat Rumah Di Pinggir Sungai

Edisi: 26/48 / Tanggal : 2019-08-25 / Halaman : 112 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


BERLEMBAR-LEMBAR kertas terserak di ruang tamu rumah Djiauw Kie Siong di Rengasdengklok, Karawang, pada 16 Agustus 1945. Malam itu, sekitar pukul 21.00, Sukarno dan Mohammad Hatta serta istri Sukarno, Fatmawati, dan bayinya, Guntur Soekarnoputra, baru saja meninggalkan rumah tersebut. Mereka pulang ke Jakarta setelah singgah di sana selama kurang dari sehari setelah “diculik” Soekarni dan para pemuda.

Djiauw Kiang Lin alias Janto Djoewari, cucu Djiauw Kie Siong, yang pernah mendapat cerita dari kakeknya, mengatakan kertas-kertas yang ditinggalkan Sukarno-Hatta dipenuhi coretan. Tapi isinya tak pernah diketahui. Khawatir lembaran itu jatuh ke tangan yang salah, Djiauw langsung membakarnya. “Empek Djiauw langsung membereskan ruangan dan kamar yang dipakai Sukarno dan Hatta,” kata Janto, 70 tahun, pada akhir Juli lalu. Empek Djiauw adalah panggilan sang cucu kepada kakeknya.

Selain berkas coret-coretan, menurut Djiauw kepada cucunya, tersisa kue mangkuk dan buah pisang di meja. Saat Sukarno-Hatta datang, Djiauw memang menyiapkan aneka penganan untuk tamunya. Tapi hanya sedikit yang dikudap rombongan karena waktu itu bertepatan dengan puasa Ramadan. Diduga hanya Fatmawati yang waktu itu tak berpuasa karena sedang menyusui Guntur, yang berumur delapan setengah bulan.

Setelah hari itu, Djiauw menjalani hidup seperti biasa. Indonesia pun merdeka dan Sukarno menjadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…