Gembos Di Ujung Paripurna
Edisi: 33/48 / Tanggal : 2019-10-13 / Halaman : 36 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Pramono, Ade Ridwan Yandwiputra, Sahat Simatupang
BERADA di tengah ribuan pengunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin, 30 September lalu, Sultan Rivandi menyaksikan jumlah mahasiswa tak sebanyak sepekan sebelumnya. Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu sudah menduga jumlah pengunjuk rasa berjaket kampus bakal berkurang. ââ∠âAda indikasi penggembosan,âââ¬Ã ujarnya kepada Tempo, Jumat, 4 Oktober lalu.
Menurut Sultan, isu yang melemahkan unjuk rasa mahasiswa, terutama melalui media sosial, kian santer. Misalnya, demonstrasi bakal rusuh dan bertujuan menurunkan Presiden Joko Widodo. Ada pula kabar bahwa protes massal itu ditunggangi kelompok radikal. Padahal, kata Sultan, mahasiswa hanya menuntut pemerintah dan DPR membatalkan rancangan undang-undang bermasalah, termasuk revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Tak mengetahui siapa pelempar desas-desus tersebut, Sultan menganggap rentetan isu itu ikut mengurangi jumlah kampus dan mahasiswa yang berunjuk rasa. Hari itu, mahasiswa UIN Jakarta yang berdemonstrasi hanya sekitar 200 orang. Keesokannya, jumlah yang datang kian berkurang. Padahal, saat unjuk rasa 24 September lalu, lebih dari 1.500 mahasiswa kampus itu turun ke jalan.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…