Tidak Lulus Sekolah Dasar

Edisi: 34/48 / Tanggal : 2019-10-20 / Halaman : 58 / Rubrik : MEM / Penulis : Anwar Siswadi, ,


SAYA sulung beradik lima orang. Kami dibesarkan dalam keluarga Katolik yang kacau oleh zaman perang. Ayah saya, Paulus Ngantiyo alias Djojoprajitno, kelahiran Klaten, Jawa Tengah, pada 1910. Ia lebih sering bekerja sebagai sopir hingga akhir hayatnya. Ia sempat menjadi sopir pemilik sekolah di Mataram, Lombok, juga pastor. Terakhir, ayah menjadi sopir di Angkatan Udara Republik Indonesia, Maguwo, Yogyakarta, hingga pensiun berpangkat sersan. Ibu saya, Theresia Rubiyem, juga orang Klaten. Ibu lahir pada 1915.

Setahun setelah orang tua menikah, saya lahir pada Sabtu, 26 Agustus 1939, di Rumah Sakit Tegalyoso, Klaten. Saya masih berusia balita ketika rumah keluarga dirampas dan dihabisi untuk lapangan terbang Jepang. Kami mengungsi ke kampung lain dan kembali membangun rumah di zaman revolusi. Pada 1941, kami hijrah ikut kerja ayah sebagai sopir pastor di Surabaya. Setelah pulang ke Klaten pada 1946, saya masuk sekolah rakyat. Saat berumur tujuh tahun itulah muncul kelainan saya, yaitu tidur sambil berjalan. Sampai kini, penyakit itu masih ada dan saya sulit dibangunkan dengan beragam cara.

Pada 1945-1950, saya belum paham akan Proklamasi Kemerdekaan. Pertempuran di daerah kami juga jarang. Pernah ketika ibu menyuruh ke pasar, saya dan adik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…