Fidai
Edisi: 34/48 / Tanggal : 2019-10-20 / Halaman : 98 / Rubrik : CTP / Penulis : Goenawan Mohamad, ,
Pada 16 Oktober 1092, seorang pembunuh yang menyamar sebagai sufi tua menikam mati Perdana Menteri Nizam-ul-Muluk. Tak urung, Kesultanan Seljuk yang bertakhta di Bagdad pun guncang. Sejarah persengketaan dalam politik Islam yang berlumur darah berlanjut. Kaum Ismaili sedang hendak dibasmi Khalifah Abbasiah yang ditopang sultan-sultan Seljuk dari Turki, dan Nizam-ul-Muluk, yang merancang pembersihan itu, harus dihabisi.
Lewat tengah hari itu, Wazir Agung ini sedang dalam tandu menuju haremnya, ketika seorang sufi mendekat dan berteriak, ââ∠âKeadilan, Yang Mulia, keadilan!âââ¬Ã Nizam mendengar. Ia melarang pengawalnya menghalang-halangi orang tua itu menghampirinya. Ia terkecoh: sufi tua yang membawa selembar petisi itu sebenarnya Abu Tahir Ariani, pemuda berumur 20-an tahun. Begitu mendekat, Abu Tahir menghunjamkan pisaunya ke jantung Nizam. Pemuda ini segera tertangkap. Tubuhnya dicincang.
Tahir seorang fidai, pengikut setia Hasan-i-Sabah, pemimpin Ismaili yang bersembunyi di Bukit Alamut, tokoh perlawanan yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…