Telepon Berujung Petaka

Edisi: 35/48 / Tanggal : 2019-10-27 / Halaman : 94 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, Mahardika Satria Hadi,


PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dihujani kecaman setelah pasukan Turki menyerang daerah yang dikuasai Kurdi di Suriah utara, Rabu, 9 Oktober lalu. Langkah Trump menarik pasukan Amerika dari daerah itu dinilai sebagai "lampu hijau" bagi serangan Turki dan mengesankannya meninggalkan sekutu pentingnya yang selama ini bersama-sama memerangi kelompok Negara Islam Suriah dan Irak (ISIS).

Tekanan keras itu mendorong Gedung Putih mengutus Wakil Presiden Mike Pence ke Ankara. Setelah negosiasi selama sembilan jam, Amerika dan Turki menyetujui gencatan senjata. "Semua operasi militer di bawah Operasi Mata Air Perdamaian akan dihentikan sementara. Operasi itu akan dihentikan sepenuhnya dengan syarat penarikan pasukan Kurdi," kata Pence di Ankara, Kamis, 17 Oktober lalu.

Sesuai dengan kesepakatan itu, Turki bakal mendapat zona aman 32 kilometer di selatan perbatasan Turki di Suriah. Gencatan senjata sementara akan berlaku selama 120 jam, waktu yang dinilai pejabat Amerika cukup realistis untuk memungkinkan pasukan Kurdi meninggalkan area yang menjadi sasaran serangan militer Turki.

Sebagai imbalan atas gencatan senjata itu, Pence mengatakan, Trump setuju tidak menjatuhkan sanksi lebih lanjut kepada Turki. Jika ada gencatan senjata permanen, Amerika akan mencabut sanksi yang dikenakan pekan lalu, antara lain penghentian kesepakatan perdagangan senilai US$ 100 miliar dan kenaikan tarif baja hingga 50 persen. Juga sanksi terhadap tiga pejabat senior Turki.

Sampai gencatan senjata disepakati, menurut Vox, sekitar 300 ribu warga Kurdi mengungsi dan sedikitnya 200 orang sipil tewas, termasuk 18 anak-anak. Menurut badan urusan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHCR), perang ini menambah masalah kemanusiaan. Dari 3 juta wanita, anak-anak, dan pria di area itu, 1,8 juta membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Kesepakatan ini juga dinilai menguntungkan Turki. "Ini pada dasarnya Amerika memvalidasi apa yang dilakukan Turki dan memungkinkan mereka mencaplok sebagian Suriah serta menggusur populasi Kurdi," ucap pejabat senior Amerika Serikat kepada CNN. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Nancy Pelosi dan pemimpin…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…