Pembangunan Sonder Kebebasan

Edisi: 36/48 / Tanggal : 2019-11-03 / Halaman : 48 / Rubrik : KL / Penulis : Robertus Robet, ,


MENTERI Keuangan Sri Mulyani pernah melontarkan sebuah pernyataan menarik. Katanya, “Dulu, ketika pemerintahan sangat otoriter, investasi datang. Begitu kita demokratis, kemampuan kita untuk membuat lingkungan investasi yang baik berkurang.” Selintas pernyataan ini menyiratkan persetujuan bahwa investasi (baca: pertumbuhan ekonomi) mensyaratkan politik yang otoriter. Soalnya, Sri Mulyani kemudian mencontohkan Cina, yang sistem politiknya terkontrol sehingga investasinya malah terjamin. Untunglah dia kemudian melanjutkan, “Di sini kita ingin tetap demokratis, tapi tetap menarik investasi”. (Tempo.co, 24 Oktober 2019)

Pernyataan Sri Mulyani ini menjadi penting mengingat ia mengucapkannya dalam situasi ketika demokrasi di Indonesia tengah mundur dan status kebebasan di Indonesia sedang anjlok dari status negara yang bebas menjadi negara yang setengah bebas (Aspinall, 2019; Tim Lindsey 2019; Freedomhouse, 2019). Seiring dengan itu, pemerintah secara eksplisit menyatakan bahwa penegakan hak asasi manusia bukan prioritas pada saat ini (Tempo.co, 17 Agustus 2019).

Prioritas yang rendah terhadap kebebasan dan hak asasi manusia juga tecermin dari orientasi serta komposisi kabinet Joko Widodo-Ma’ruf Amin yang diumumkan pada 23 Oktober 2019. Singkat kata, terlepas dari komitmen Sri Mulyani yang masih menginginkan kita demokratis sambil tetap menarik investasi, kita menangkap adanya kecenderungan memisahkan lagi pembangunan ekonomi dari—dan dengan menunda—kebebasan serta demokrasi.

Pikiran memisahkan kembali pembangunan dari demokrasi dan kebebasan memang kembali menguat di kalangan politisi dunia dalam satu dasawarsa terakhir. Kembali menguatnya ide pembangunan otoritarian ini dipicu beberapa gejala: melejitnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok, meredupnya demokratisasi yang sempat dibawa “Arab Spring”, serta menguatnya rezim-rezim populis di Eropa dan Amerika.

Gejala-gejala ini…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…