Gado-gado Ala Wayang Bocor
Edisi: 37/48 / Tanggal : 2019-11-10 / Halaman : 48 / Rubrik : SN / Penulis : Isma Savitri, ,
PENTAS yang nyeleneh. Begitu kesan yang tertangkap sebelum pertunjukan Wayang Bocor berlangsung pada Kamis malam, 24 Oktober lalu, di Dia.Lo.Gue Artspace, Kemang, Jakarta Selatan. Sebab, para pelakonnya berseliweran di antara bangku penonton yang berformat huruf ââ∠âUâââ¬ÃÂ. Salah satu penampil bahkan enteng saja bilang bahwa ia bakal bolak-balik melewati bagian tangga di belakang bangku penonton. ââ∠âPrinsipnya, kami akan ada di mana-mana dan jalan ke mana-mana,âââ¬Ã katanya. Penampil lain, dengan bahasa Jawa medok, sempat meminta izin untuk ngopi dulu sebelum beraksi.
Kelirnya pun bukan berupa bilik tertutup yang serba misterius seperti dalam kebanyakan pertunjukan wayang. Bahkan, dari bangku penonton, kita bisa mengintip ââ∠âdapurâââ¬Ã si dalang dan penampil. Tak ada rahasia, tapi rasa penasaran tak berkurang karena nama Wayang Bocor sendiri sudah mengundang tanya. Bisa jadi materi dalangnya yang bocor alias membahas topik apa saja. Atau jangan-jangan aksi di balik kelirnya terbuka untuk ditonton? Pertanyaan itu terjawab dalam pentas Wayang Bocor bertajuk Permata di Ujung Tanduk di Dia.Lo.Gue, 24-27 Oktober 2019.
Pertunjukan dibuka dengan siluet kupu-kupu yang mampir ke kelir besar di tengah ruangan, diiringi narasi berbahasa Jawa dari dalang Arekso Pangaribowo. Lalu muncul sesosok perempuan muda (diperankan Theresia Wulandari) yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.