‘debut Kedua’ Rangga

Edisi: 39/48 / Tanggal : 2019-11-24 / Halaman : 44 / Rubrik : TER / Penulis : Isma Savitri, ,


“Kuingat cuma malam panjang,
Awan bergerak dan sepotong bulan
Hujan menimpa tubuhku,
Segenggam rintihan...”

JUHRO (diperankan Tuti Hartati) bersenandung dengan nada pedih di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis petang, 7 November lalu. Pandangan perempuan ini mengembara selagi ia duduk di depan gubuknya yang berkulit kusam di kolong jembatan salah satu sudut Jakarta. Adapun suaminya, Jian (Zulfi Ramdoni), tidur gelesotan di dekat kakinya.

Kepada Juhro, yang sedang hamil tua, Jian mengaku punya banyak impian indah. “Mimpi bagus itu hiburan. Yang dibutuhkan orang kecil itu kan cuma yang kecil-kecil,” kata Jian. Ia terlihat diam sebelum tiba-tiba bangun dan meracau seperti orang kesurupan. Juhro pun kelimpungan. Jian malah hilir-mudik sembari memegang kepalanya, seolah-olah sedang “bernegosiasi” dengan suara-suara dalam pikirannya sendiri. “Suara ini susah kuusir. Tak ada yang sanggup menghentikan. Aku tak kuat, aku tak kuat,” ujarnya, setengah berteriak.

Kelakuan ajaib Jian membuat warga sekitar geger, termasuk “Lurah Kolong Jembatan”, Mbah Kung (Budi Ros), yang dituakan di sana. Mereka pun berhamburan ke dekat gubuk Mbah Kung, yang bersebelahan dengan pondok Jian-Juhro. Tak ada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

L
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16

Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…

P
Peluit dalam Gelap
1994-04-16

Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.

S
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05

Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…