Infiltrasi Damai Di Operasi Khusus

Edisi: 40/48 / Tanggal : 2019-12-01 / Halaman : 68 / Rubrik : MEM / Penulis : Reza Maulana, ,


SELEPAS penahanan akibat Peristiwa Kranji, saya bukan lagi anggota baret merah. Saya masuk Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Waktu itu namanya Cadangan Umum Angkatan Darat atau Caduad.

Kostrad dibentuk pada 1961 karena Bung Karno ingin merebut Irian Barat. Pak Harto menjadi panglima dan Pak Achmad Wiranatakusumah wakilnya. Saat mencari personel di Komando Pendidikan dan Latihan Angkatan Darat (Koplat), Pak Wiranatakusumah bertemu dengan saya. Selepas kurungan dan tahanan kota, saya menjadi ajudan Soedirman, Komandan Koplat. Dia ayah Basofi Sudirman, Gubernur Jawa Timur 1992-1998. Pak Wiranatakusumah mengajak saya pindah ke Kostrad. Keesokan harinya, saya sudah di kantor baru di Jalan Medan Merdeka Timur. Saya di bagian intelijen.

Pada 19 Desember 1961, Bung Karno memulai kampanye perebutan Irian Barat di Yogyakarta. Bulan berikutnya, saya sudah berada di Irian. Kami menyiapkan pos di pulau-pulau perbatasan sebagai persiapan pendaratan pasukan Operasi Trikora, termasuk Herlina Kasim, pejuang perempuan Trikora yang mendapat tanda jasa dari Bung Karno. Kami juga membentuk pasukan dari masyarakat setempat, yang berlatih di wilayah kita lalu diselundupkan ke wilayah musuh untuk membantu pasukan kita.

Operasi bersenjata berakhir setelah Perjanjian New York pada 15 Agustus 1962. Pasukan tempur cuma sekitar dua bulan di Papua dan kembali ke Jakarta. Tapi saya tetap di sana untuk mengkonsolidasi peralatan yang intelijen pakai, termasuk perahu-perahu karet. Saya baru pulang akhir Desember 1962.

Pada saat hampir bersamaan, Bung Karno mengobarkan konfrontasi dengan Malaysia. Pos saya pindah dari Maluku ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

K
Kisah Seputar Petisi 50
1994-02-05

Memoar ali sadikin. ia bercerita panjang mengenai petisi 50 dan sisi-sisi kehidupannya

K
KIAI HAJI ALAWY MUHAMMAD: TAK MUDAH MELUPAKAN KASUS NIPAH
1994-05-28

Kh alawy muhammad, 66, tokoh ulama yang menjadi mediator antara pemerintah dan rakyat ketika terjadi…

A
Anak Agung Made Djelantik: Dokter yang Giat Mengurusi Seni
1994-04-09

Memoar anak agung made djelantik, perumus konsep dasar seni lukis bali. ia pernah menggelar festival…