Ladang Hijau Di Musim Kemarau
Edisi: 42/48 / Tanggal : 2019-12-15 / Halaman : 48 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,
SEMBILAN kali kata ââ∠âbertahanâââ¬Ã terlontar dalam pidato Presiden Joko Widodo di forum Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019, Kamis, 28 November lalu. Berbicara selama 28 menit, Jokowi juga banyak berkata ââ∠âsulitâââ¬ÃÂ, ââ∠âtekananâââ¬ÃÂ, ââ∠âbersyukurâââ¬ÃÂ, dan ââ∠âtetap optimisâââ¬ÃÂ. Dia meminta peserta forum mensyukuri perekonomian tahun ini yang masih bisa tumbuh di atas 5 persen. ââ∠âTetapi kita juga harus berbicara apa adanya, tekanan eksternal ini tidak mudah, tidak gampang,âââ¬Ã ujar Jokowi dalam acara yang digelar di Jakarta Convention Center Senayan, Jakarta, itu.
Berbicara sebelum Jokowi, Gubernur BI Perry Warjiyo menggambarkan dampak melambatnya perekonomian dunia dan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan sejak 2018. ââ∠âMusim dingin telah tiba, dan kita harus siap menghadapinya,âââ¬Ã katanya. Perry menegaskan arah kebijakan bank sentral ke depan: menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dua tahun terakhir, pemerintah dan Bank Indonesia memang berupaya setengah mati menyelamatkan perekonomian dalam negeri dari ancaman krisis imbas memburuknya hubungan perdagangan Amerika Serikat dan Cina. Berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter bank sentral Amerika, The Federal Reserve, pada awal 2018 telah menyeret nilai tukar rupiah ke level terendah sejak krisis keuangan 1998. Upaya stabilisasi kala itu makin sulit lantaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) juga melebar hingga di atas ambang aman 3 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Beragam paket kebijakan fiskal, terutama lewat insentif perpajakan, digeber pemerintah untuk meningkatkan investasi berorientasi ekspor. Kebijakan mandatory penggunaan solar bercampur minyak nabati sebesar 20 persen (B20) diperluas untuk mengerem impor minyak. Bank Indonesia juga agresif menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate untuk menahan pelarian modal. Perekonomian 2018 pun ditutup dengan pertumbuhan 5,17 persen, meleset jauh dari target 5,4 persen.
Situasinya tak banyak berubah tahun ini. Nilai tukar rupiah memang telah menguat dan stabil di kisaran 14 ribu per dolar Amerika. Tapi pukulan perlambatan ekonomi dunia justru terasa lebih kencang. Kementerian Keuangan sejak Juli lalu ââ∠âlempar handukâââ¬Ã bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. Badan Pusat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…