Garudeya, Refleksi Perjalanan Candi Ke Candi
Edisi: 43/48 / Tanggal : 2019-12-22 / Halaman : 42 / Rubrik : SN / Penulis : Shinta Maharani., ,
Manusia-manusia berkepala burung garuda menyerbu ruang galeri. Tengoklah sebuah lukisan hitam-putih. Manusia berkepala garuda mencengkeram balon bergambar peta Indonesia pada kedua ujungnya. Di belakang manusia itu berdiri pasukan orang berkepala burung, simbol Bhinneka Tunggal Ika. Karya berukuran 200 x 145 sentimeter dan berbahan akrilik pada kanvas ini berjudul Menjaga.
Karya dua dimensi lain juga mengeksplorasi burung garuda. Semuanya diwujudkan dalam bentuk kepala garuda bertubuh manusia. Sesosok tubuh manusia bertopeng garuda sedang melayang di pusaran yang penuh labirin. Naga-naga mengelilingi garuda di pusaran. Garuda yang telanjang menyentuh lututnya dan mengambang di tengah pusaran. Karya ini berjudul Pembebas dan dibuat pada 2019. Selain lukisan, karya seni instalasi dan patung mengeksplorasi tema garuda. Karya seni instalasi berbentuk rangka manusia berkepala garuda tampak seperti sedang menari. Obyek yang rancak ini digantung dan dikaitkan pada langit-langit ruangan menggunakan kawat. Karya ini berjudul Learning to Play.
Karya-karya perupa asal Bali, Putu Sutawijaya, itu ditampilkan dalam pameran bertajuk ââ∠âAnetesâââ¬Ã di Sangkring Art Space, Nitiprayan, Kabupaten Bantul,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.