Pewarta Di Antara Gas Air Mata

Edisi: 45/48 / Tanggal : 2020-01-05 / Halaman : 48 / Rubrik : LAPSUS / Penulis : TIM LAPSUS, ,


DI tengah lautan mahasiswa yang mengepung gedung Dewan Perwakilan Rakyat, 24 September lalu, Halimah Ratna Rusyidah melepas jaket almamaternya. Mahasiswi Jurusan Sastra Jawa Universitas Indonesia itu enggan bergabung dengan rombongan Kampus Kuning--julukan untuk Universitas Indonesia--yang membentuk pagar betis menuju Gelora Bung Karno. Mereka mundur dari DPR untuk menghindari potensi kerusuhan seiring dengan situasi unjuk rasa yang memanas. “Saya copot jaket supaya tidak diminta mundur,” kata Halimah menceritakan peristiwa tersebut kepada Tempo, Ahad, 22 Desember lalu.

Sebagai Pemimpin Redaksi Suara Mahasiswa, media yang dikelola mahasiswa Universitas Indonesia, Halimah merasa perlu meliput unjuk rasa yang mempersoalkan revisi berbagai undang-undang yang dianggap sarat bermasalah, seperti Undang-Undang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, itu. “Kalau saya tidak ada di situ, siapa yang akan melaporkan perkembangan demonstrasi?”

Tak lama setelah mahasiswa UI undur diri dari gelanggang, kericuhan terjadi. Meriam air mulai menyalak. Polisi lalu memberondong para mahasiswa dengan tembakan gas air mata. Perih nian mata Halimah terkena efek gas air mata. Dia pun ikut menyelamatkan diri dari serbuan air dan asap.

Namun Halimah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05

Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…

M
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05

Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…

C
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05

Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…