Kemoterapi Untuk Napi Terorisme

Edisi: 46/48 / Tanggal : 2020-01-12 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : Hussein Abri Dongoran, Eko Widianto, Shinta Maharani


MENGGELAR acara deradikalisasi pada bulan Ramadan, akhir Juni 2016, Zannuba Ariffah Chafsoh sengaja memilih Masjid Al Fatah, Menteng, Jakarta Pusat. Yenny Wahid—panggilan Zannuba—tak gentar memasuki masjid yang pernah menjadi lokasi baiat pendukung gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu. “Masjid itu memang dikenal ‘merah’ dan keras,” ujar Yenny kepada Tempo, Kamis, 2 Januari lalu.

Saat itu, perekrutan pendukung ISIS, termasuk untuk berperang di Irak dan Suriah, masih cukup gencar. Berbicara soal humanisme, putri kedua mantan presiden Abdurrahman Wahid itu menyertakan sejumlah eks narapidana kasus terorisme, seperti pelaku bom Bali II, Ali Imron, dan bekas Panglima Operasi Pusat Komando Jihad Maluku, Jumu Tuani. Acara itu dihadiri sejumlah orang yang diduga terpapar radikalisme dan terorisme, termasuk yang pernah berjihad di Afganistan. Yenny juga menyertakan istri mereka yang mengenakan burkak dalam persiapan acara dan memasak untuk berbuka puasa.

Menurut Yenny, di tengah acara, tiba-tiba hadir Luhut Binsar Pandjaitan, yang saat itu menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Padahal Yenny tak mengundangnya dan hanya memberi tahu bahwa dia menggelar acara di masjid tersebut. Seusai acara, Yenny mendengar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?