Tak Jaya Di Natuna

Edisi: 47/48 / Tanggal : 2020-01-19 / Halaman : 24 / Rubrik : NAS / Penulis : Hussein Abri Dongoran, Raymundus Rikang, Francisca Christy


MENTERI Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Mohammad Mahfud Mahmodin terkejut saat menatap layar di hadapannya pada Jumat, 3 Januari lalu. Menampilkan hasil pantauan radar di Laut Natuna Utara yang ditunjukkan Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Purnawirawan Achmad Taufiqoerrochman, layar itu dipenuhi 30 titik menyala tanda kehadiran kapal Cina. Padahal, lima hari sebelumnya, menjelang tahun berganti, hanya ada tiga kapal ikan dan dua kapal penjaga pantai milik Cina di sana.

Bukan hanya Mahfud. Semua peserta rapat koordinasi yang membahas kondisi di perairan Natuna juga terkaget-kaget. Kapal-kapal asing yang masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia itu terdeteksi karena menyalakan automatic identification system (AIS). “Akhir-akhir ini mereka seperti provokatif karena menyalakan AIS,” ujar Mahfud menceritakan isi rapat itu kepada Tempo di kantornya, Kamis, 9 Januari lalu.

Rapat itu dihadiri jajaran menteri dan pejabat bidang politik, seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Hamonangan Laoly, serta Panglima Tentara Nasional Indonesia Marsekal Hadi Tjahjanto. Dalam pertemuan tersebut, kata tiga peserta yang hadir di situ, Prabowo sempat mengungkapkan kejengkelannya atas kehadiran kapal-kapal Cina. Sebab, pada pertengahan Desember 2019, ia berkunjung ke negara itu untuk membahas kerja sama pertahanan. Prabowo berjanji menghubungi Menteri Pertahanan Cina Jenderal Wei Fenghe.

Mahfud membenarkan info bahwa Prabowo menyinggung kunjungannya ke Cina. Kepada para peserta rapat, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu meminta pengamanan di Laut Natuna Utara, yang juga dikenal sebagai Laut Cina Selatan, dipertebal. Namun tiga sumber tersebut bercerita, pemerintah memutuskan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?