Juru Kunci Dari Senayan

Edisi: 49/48 / Tanggal : 2020-02-02 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Devy Ernis, Wayan Agus Purnomo, Rosseno Aji


SEJAK didaulat menjadi Direktur Utama TVRI pada November 2017, Helmy Yahya melakukan sejumlah perombakan di tubuh lembaga penyiaran publik itu. Salah satunya dilakukan di manajemen keuangan dengan mengubah sistem pembayaran yang semula tunai menjadi nontunai. “Kami menerapkan sistem cashless. Jadi enggak ada lagi kas. Semua transfer,” ujar Helmy kepada Tempo, Rabu, 22 Januari lalu.

Komitmen itu pun disampaikan Helmy ketika dilantik di Gedung TVRI, Senayan, Jakarta, pada 29 November tiga tahun lalu. Helmy meyakini sistem itu efektif menutup berbagai kebocoran anggaran yang terjadi di TVRI. Sebelum sistem itu berlaku, kata Direktur Keuangan TVRI Isnan Rahmanto, pembayaran seperti honor narasumber, sewa hotel untuk acara, dan biaya tiket pesawat dilakukan secara tunai. Setelah Helmy masuk, tak ada lagi pembayaran tunai. Ia mencontohkan, honor untuk narasumber langsung dikirim ke rekening setelah acara selesai.

Menurut Helmy, penolakan sempat terjadi ketika dia mengubah sistem pembayaran tersebut. Sekalipun mendapat sejumlah penolakan, penerapan cashless justru membawa TVRI memperoleh opini wajar tanpa pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan atas laporan keuangan 2018. Helmy mengklaim itulah pertama kalinya TVRI mendapat opini tersebut.

Sebelumnya, pada 2014-2016,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?