Bangsawan Jerman Yang Peduli Orang Utan

Edisi: 50/48 / Tanggal : 2020-02-09 / Halaman : 96 / Rubrik : OBI / Penulis : Willie Smits, ,


SEMBILAN puluh sembilan tahun sembilan bulan sembilan hari. Itulah umur yang dicapai Ibu Ulrike Freifrau von Mengden, seorang warga negara Jerman yang lahir di Jerman pada 14 April 1920 dan wafat pada 23 Januari lalu di Jakarta. Selama lebih dari setengah abad, beliau mengabdikan diri untuk nasib orang utan di Taman Margasatwa Ragunan. Beliau tinggal 55 tahun di rumah kecil yang dibangunnya sendiri pada 1965 atas izin temannya yang pada waktu itu Gubernur Jakarta, Ali Sadikin, dan Sekretariat Kabinet. Di sekeliling rumahnya terdapat kandang orang utan yang menjadi tempat tinggal dan persinggahan untuk lebih dari seratus orang utan.

“Jerman adalah ‘mein Vaterland’, dan Indonesia adalah ‘Mutterland’ saya.” Itu kalimat yang sering diungkapkan Ulrike, yang lebih dikenal dengan nama Ulla. “Mutterland” artinya “ibu pertiwi” dan “Vaterland” berarti “tanah air”. Kalimat ini menggambarkan cintanya kepada Indonesia, juga kepada Jerman. Sampai wafat, beliau tetap menjadi warga negara Jerman.

Ibu Ulla datang dari Kota Bonn di Jerman ke Indonesia pada 1952 mendampingi suaminya, yang bekerja di Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Namun, tidak lama mereka setelah tiba di Indonesia, suaminya mendadak meninggal dan janda muda ini hanya mendapat hiburan dari membantu anak piatu orang utan di kebun binatang yang dirintis Raden Saleh di tanah pelukis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…