Terkungkung Di Diamond Princess

Edisi: 53/48 / Tanggal : 2020-03-01 / Halaman : 94 / Rubrik : INT / Penulis : Abdul Manan, Dewi Nurita, Egi Adyatama


SEKITAR 500 orang, sebagian besar sudah lanjut usia, turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, Rabu, 19 Februari lalu. Banyak dari mereka naik bus carteran yang sudah disediakan pemerintah menuju Stasiun Yokohama. Yang lain memanggil taksi atau dijemput anggota keluarga masing-masing.

Mereka yang memilih pergi dengan berjalan kaki segera dikelilingi wartawan, yang sudah menunggu kabar dari penumpang kapal yang dikarantina selama 14 hari itu. “Saya lega akhirnya turun dari kapal,” kata seorang lelaki berusia 70-an tahun kepada wartawan, seperti dilansir Japan Times. “Saya ingin pulang dan beristirahat.”

Kapal yang mengangkut 2.666 penumpang dan 1.045 kru itu dikarantina sejak 4 Februari lalu. Ini terjadi setelah seorang penumpang yang turun di Hong Kong dinyatakan positif terjangkit Covid-19, virus corona baru yang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

Saat kapal dikarantina, jumlah penumpang yang terkena virus itu terus bertambah. Ketika status karantina dicabut pada 19 Februari lalu, setidaknya 621 orang dinyatakan positif mengidap virus corona. Dua di antaranya, pria Jepang berusia 87 tahun dan seorang wanita Jepang berusia 84 tahun, meninggal. Satu karena corona, lainnya karena pneumonia.

Dengan jumlah korban sebanyak itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan Diamond Princess menjadi pusat episentrum virus terbesar setelah Wuhan. Jumlah orang yang terinfeksi virus Covid-19 di Hubei, berdasarkan data…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Jalan Pria Ozon ke Gedung Putih
2007-10-28

Hadiah nobel perdamaian menjadi pintu masuk bagi al gore ke ajang pemilihan presiden. petisi kelompok…

P
Pesan Kematian dari Pazondaung
2007-10-28

Jasad ratusan biksu dikremasi secara rahasia untuk menghilangkan jejak. penangkapan dan pembunuhan biarawan terus berlangsung…

M
Mangkuk Biksu Bersaksi
2007-10-28

Ekonomi warga burma gampang terlihat pada mangkuk dan cawan para biksu. setiap pagi, biksu berke…