Mohammad Sunjaya (1937-2020) Teater: Amor Fati
Edisi: 53/48 / Tanggal : 2020-03-01 / Halaman : 98 / Rubrik : OBI / Penulis : Fathul A. Husein, ,
AKTOR Mohamad Sunjaya Bratasuganda (lahir dan wafat di Bandung, 28 Agustus 1937-13 Februari 2020) telah memilih dunia akting panggung (teater) sebagai dunia sekaligus jalan hidupnya. Dunia yang terjal dan tidak mudah, penuh tantangan serta harapan kontra-keputusasaan, dan jauh dari materi duniawi. Konsistensi dan totalitas adalah pembuktian sejati sekaligus legacy utama Pak Yonâââ‰â¬Âdemikian saya memanggil Sunjayaâââ‰â¬Âuntuk dunia teater, dan itulah nilai sesungguhnya dari eksistensi.
Aku keluar, menjemput badai, kau ke dalam kamar, mencari damai. Itulah larik puisi Pak Yon yang paling mewakili eksistensinya. Sementara kebanyakan orang mencari ketenteraman dan kebahagiaan dalam gelimang materi dan pelukan hangat anak-istri, Pak Yon menghambur keluar menantang segala badai lantaran menolak kehidupan yang mudah dan serba terberi. Makin jauh aku, dari membuang sauh. Begitulah larik puisinya yang lain dalam kumpulan puisinya, Sketsa-sketsa yang Tersisa (1966-2008). ââ∠âTeater itu jihad, lakoni sepenuh hati sampai mati, atau tidak sama sekali!âââ¬Ã Dia adalah amor fati sejati (cinta terhadap takdirâââ‰â¬Âistilah Nietzsche) yang setiap saat sanggup berkata ââ∠âyaâââ¬Ã pada sengkarut kehidupan yang terjal, dramatis, dan tak mudah ditaklukkan.
Dia jenis orang yang merelakan barang apa pun yang dipunyai demi dunianya. Lebih baik tidak makan kalau anak-anak teater di kelompoknya tidak makan. ââ∠âPergilah ke warung, ini uangnya, makan yang kenyang, baru ikut latihan!âââ¬Ã dia membentak seorang kawan yang ikut berlatih tapi tampak lemas dan tidak berfokus. Pak Yon memang figur yang mudah murung dan marah, terutama saat menyaksikan beragam…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…