Setelah Warakawuri Berpulang
Edisi: 01/49 / Tanggal : 2020-03-08 / Halaman : 70 / Rubrik : HK / Penulis : Mustafa Silalahi, Riky Ferdianto,
Desi Atmanto memperhatikan sejumlah tentara yang sedang mengangkat perabot ke dalam truk. Ia bersiap meninggalkan rumahnya di Kompleks Perwira Angkatan Darat (KPAD) Jatiwaringin, Jakarta Timur, Kamis siang, 27 Februari lalu. ââ∠âSebelumnya saya berharap ada mukjizat agar bisa mempertahankan rumah ini,âââ¬Ã ujarnya.
Hari itu Komando Daerah Militer Jayakarta bermaksud mengosongkan sepuluh rumah di KPAD Jatiwaringin. Mereka mengirim puluhan personel Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dan belasan truk untuk membantu penghuni lama mengeluarkan isi rumah. Tugas mereka menjadi lebih ringan karena tiga penghuni sudah beres-beres sendiri beberapa hari sebelumnya.
Selain dibantu tentara, Desi dibantu berkemas oleh sejumlah tetangganya. Rencananya ia akan menempati sebuah rumah di Cinere, Depok, Jawa Barat. Ia membawa serta seluruh barang dan perabot ke sana.
Desi menempati rumah di KPAD sejak 40 tahun lalu. Ayahnya seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat berpangkat brigadir jenderal. Pada 2014, ayahnya meninggal. Desi dan keluarganya tetap menempati rumah itu bersama ibunya. Sementara itu, dua saudara kandungnya menempati rumah sendiri bersama keluarga masing-masing.
Ibunya wafat pada 2018. Beberapa bulan setelahnya, Desi menerima surat peringatan pertama dari Kodam Jaya agar segera…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…