Longsor Kubah Lava Semeru
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-11 / Halaman : / Rubrik : ILT / Penulis :
SURONO, 66 tahun, tidak melihat ada perubahan perilaku Gunung Semeru. Begitu pun saat gunung tertinggi di Jawa yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu meletus pada Sabtu, 4 Desember lalu.
Saat terjadi erupsi pada pukul 14.50 WIB, gunung dengan puncak Mahameru setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut itu berstatus waspada alias level II. “Tidak ada yang aneh-aneh. Perilakunya normal,” kata Surono, yang menjabat Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) 2005-2014, Senin, 6 Desember lalu. PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral masih mempertahankan status level II itu walau terjadi erupsi disertai awan panas guguran. Erupsi adalah keluarnya material seperti gas, abu, dan magma dari perut gunung melalui kepundan yang ada di kawah. Ketika erupsi, Semeru—kawah aktifnya terkenal dengan nama Jonggring Saloko—melontarkan material di sekitar puncaknya. “Jadi Semeru makin tinggi dan semok karena dibentuk dari letusannya,” ujar doktor geofisika dari Université Savoie Mont Blanc, Prancis, ini. Menurut Surono, jenis erupsi Semeru tergolong efusif dengan mengeluarkan lelehan magma yang kemudian membuat jalur lava seperti lidah panjang di sekitar puncak. Lava yang bertumpuk itu membentuk kubah di ujung lidah. “Dari puncak (jaraknya) sekitar 500 meter ke bawah,” tuturnya.
Volume kubah lava yang terus terbangun makin bertambah. Surono…
Keywords: BMKG, ITB, Gunung Semeru, Letusan Gunung, Erupsi, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…