Waswas Bintang 15

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-11 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


BERPIDATO di depan ratusan perwira kepolisian di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, pada Jumat, 3 Desember lalu, Presiden Joko Widodo delapan kali mengucapkan kata “hati-hati”. Ia mengingatkan polisi akan serangan Omicron. Sembari menampilkan peta negara yang penduduknya terjangkit dan laju penularannya, Jokowi menyebutkan varian baru Covid-19 itu lebih mudah mewabah ketimbang varian Delta.
Presiden Jokowi mengatakan varian Omicron lima kali lebih cepat menular daripada varian Delta. Studi yang ia terima menyatakan jenis virus baru ini bisa menyelinap ke dalam antibodi yang sudah kuat karena vaksinasi. “Ini ancaman gelombang keempat,” tutur Jokowi. “Hati-hati karena efeknya bisa ke mana-mana.”
Pada hari itu, Jokowi memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Andika Perkasa menyelesaikan vaksinasi secepat-cepatnya untuk membendung varian Omicron. Ia meminta pelacakan dan karantina pasien Covid-19 diperkuat.

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin bersiap memimpin rapat terbatas membahas varian baru COVID-19 Omicron dan kesiapan jelang libur Natal dan Tahun Baru, di Istana Negara, Jakarta, 29 November 2021/ANTARA/Hafidz Mubarak A
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian Omicron sebagai salah satu varian yang diawasi (variant of concern/VOC) pada 26 November lalu. Kategori VOC menunjukkan Omicron (baca: ah-muk-kraan; huruf dan bintang ke-15 dalam astronomi Yunani) lebih mudah menular atau berpotensi menurunkan efektivitas terapi dan vaksin. Sampai pekan lalu, menurut catatan WHO, varian Omicron sudah ditemukan di 57 negara.
Jokowi waswas atas kemunculan Omicron sejak sepekan sebelum pertemuan dengan para polisi. Pada 28 November atau dua hari setelah Omicron dinyatakan sebagai varian yang diawasi, Presiden memerintahkan para pembantunya untuk giat menangkal penularannya 
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat lewat video telekonferensi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Mayor Jenderal Suharyanto. Para epidemiolog juga turut diundang. Salah satunya epidemiolog dari Universitas Indonesia, Iwan Ariawan.
Iwan mengatakan rapat virtual itu berlangsung di tengah situasi yang serba membingungkan. Data tentang sifat varian Omicron masih berkabut. Riset dan publikasi ilmiah yang kredibel mengenai mutasi virus yang diidentifikasi dengan kode B.1.1.529 itu juga sulit ditemukan. “Saat itu semua informasi tentang Omicron masih diduga-duga,” ucap Iwan. 

Menteri Sekretaris Negara Pratikno/TEMPO/Subekti
Menurut…

Keywords: Joko WidodoCovid-19Vaksin Covid-19PPKMOmicron
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?