Perlawanan Sang Medusa
Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-18 / Halaman : / Rubrik : LAPSUS / Penulis :
SURYANI, protagonis cerita, tidaklah unik. Mudah menemukan sosok seperti dia di mana-mana, tapi justru karena itu film Penyalin Cahaya punya kehangatan yang familier. Ia perempuan muda yang lahir dari keluarga pas-pasan. Setiap hari ibunya menjaga warung yang omzetnya tak seberapa. Harapannya untuk kuliah cuma beasiswa, yang tentunya bersyarat. Setidaknya nilai dan kelakuannya harus baik.
Sejak menit pertama, Penyalin Cahaya mengamini ketimpangan kuasa yang Sur tiap hari hadapi. Bahkan untuk sekadar meminta izin pulang lebih cepat dari pentas teater yang Sur ikuti, ia harus disoraki seluruh tim dulu. “Teman-teman, Saudari Sur hendak pulang ke rumahnya terlebih dulu!” begitu rekannya mengumumkan via pengeras suara, yang lantas mengundang reaksi dan tatapan puluhan anggota lain. Memang, setelahnya tawa-canda mengemuka, tapi momen pembuka itu adalah sebuah penanda: hidup sebagai perempuan sama dengan hidup dalam pandangan orang lain.
Pandangan juga yang memicu kejatuhan Sur. Pada pesta perayaan kemenangan teater, ada figurin kepala Medusa. Dari matanya terpancar sinar hijau. Siapa pun yang kena sorot harus minum. Sur mendapat giliran. Ia tenggak sloki yang disodorkan, dan seketika hidupnya berubah. Foto Sur mabuk tersebar ke media sosial dan dunia sekitar tanpa segan menghakiminya. Oleh kampus, ia dicap sebagai pencemar nama. Oleh keluarga, ia dianggap membawa aib. Sur kehilangan beasiswa, lalu diusir dari rumahnya.
“Membayangkan sebuah set teater kampus memberi kami dua macam perspektif dalam melihat kasus kekerasan seksual. Pertama, kampus sebagai sebuah lingkungan yang tampak setara dan demokratis, menyangkut relasi horizontal antar-anggotanya. Kedua, kampus sebagai lingkungan yang birokratis, di mana semua mahasiswa jadi subyek hukum kampus,” kata Wregas Bhanuteja dan Hendrikus Pria saat diwawancarai pada Selasa, 14 Desember lalu. “Dua setting lingkungan…
Keywords: Film, Film Indonesia, Film Pilihan Tempo, Wregas Bhanuteja, Penyalin Cahaya, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Ini Keringanan atau Deal yang Rasional?
1994-02-05Setelah mou ditandatangani, penggubah lagu pop rinto harahap akan diakui kelihaiannya dalam bernegosiasi perkara utang-piutang.…
Modifikasi Sudah Tiga Kali
1994-02-05Perundingan itu hanya antara bi dan pt star. george kapitan bahkan tidak memegang proposal rinto…
Cukup Sebulan buat Deposan
1994-02-05Utang bank summa masih besar. tapi rinto harahap yakin itu bisa lunas dalam sebulan. dari…