Proyek Ekonomis Di Ladang Tuna

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-18 / Halaman : / Rubrik : EB / Penulis :


DEG-DEGAN. Itulah ungkapan para pekerja sektor minyak dan gas bumi di Laut Natuna Utara kepada Dwi Soetjipto. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) ini menerima ungkapan itu karena ia meminta perusahaan pengeboran minyak di kawasan tersebut intensif menjalin komunikasi.
Permintaan Dwi itu muncul terutama setelah pemerintah Cina melayangkan surat protes atas aktivitas eksplorasi minyak di Laut Natuna Utara oleh Premier Oil Tuna BV pada pertengahan tahun ini. Anak usaha Harbour Energy Company dari Inggris ini sedang mengerjakan Blok Tuna. Pemerintah Cina mengklaim blok minyak dan gas di dekat perbatasan Vietnam itu sebagai wilayah mereka.
Kepada perusahaan-perusahaan penggarap lapangan minyak dan gas—resminya disebut kontraktor kontrak kerja sama—Dwi meyakinkan bahwa kegiatan pengeboran terjamin aman sehingga mereka bisa tetap bekerja. “Kami mendapat backup yang bagus dari TNI dan Bakamla,” katanya pada Kamis, 16 Desember lalu.
Bakamla adalah Badan Keamanan Laut. Sejak kapal-kapal Cina mendekat dan masuk ke Blok Tuna, kapal-kapal Bakamla dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut bergiliran menggelar patroli untuk memastikan pengeboran di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia itu aman. Meski begitu, dari laporan para pekerja pengeboran, ucap Dwi, “Ada deg-degannya.”

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Kantor SKK Migas, Jakarta, 30 Juli 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Di Laut Natuna Utara, Blok Tuna berada di titik paling luar ZEE, yakni di lepas pantai Natuna Timur, tepat di perbatasan Indonesia-Vietnam. Wilayah kerja Premier Oil Tuna BV ini masih berstatus eksplorasi. Bermitra dengan Zarubezhneft, perusahaan negara Rusia, akhir November lalu, Premier Oil mengkonfirmasi keberadaan kandungan hidrokarbon yang terdeteksi pada 2014 di lapangan tersebut. SKK Migas mencatat jumlah cadangan minyak dan gas sementara di Blok Tuna kira-kira 158 juta barel dan 535 miliar kaki kubik gas.
Aktivitas eksplorasi Premier Oil Tuna BV inilah yang menuai protes pemerintah Cina. Tiongkok secara sepihak membuat tapal batas baru—disebut sembilan garis putus-putus (nine-dash line), yang tidak diakui oleh hukum internasional.
Cina masih menyebut…

Keywords: Sengketa Laut NatunaLaut Cina Selatanskk migasMinyak dan Gas | MigasLaut Natuna Utara
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…