Gloria Bersanding Azan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2021-12-25 / Halaman : / Rubrik : NAS / Penulis :


MERIUNG di auditorium, sekitar 150 siswa Sekolah Menengah Atas Sultan Iskandar Muda, Medan, menatap layar telepon seluler masing-masing. Seorang guru di hadapan mereka menerangkan cara kerja aplikasi Chatbot Bineka. Ini merupakan aplikasi khusus untuk mengenal keberagaman dan toleransi beragama di antara para murid.
Melalui layar yang terpacak di atas panggung, tampilan Chatbot Bineka disorot. Muncul satu pertanyaan mengenai kekhasan agama Hindu yang dipeluk oleh mayoritas penduduk di Bali. Alih-alih meminta siswa pemeluk Hindu untuk menjelaskan, guru mempersilakan murid penganut Katolik untuk menjawab.
“Kami berusaha mengenalkan pluralisme kepada para siswa dengan cara sekreatif mungkin,” kata pendiri SMA Sultan Iskandar Muda, Sofyan Tan, pada Rabu, 22 Desember lalu.
Baca: Kisah Enam Ustad dan Ustazah Kampung memperjuangkan Toleransi dan Kesetaraan Pluralisme dan toleransi di SMA Sultan Iskandar Muda dikenalkan tak hanya lewat pelajaran. Sekolah yang berdiri sejak 1987 itu memiliki empat rumah ibadah yang berdampingan di kompleks sekolah. Masjid bercat hijau, gereja dengan palang salib, wihara merah jambu berstupa emas, serta pura bercorak putih gading dan biru berdiri di area seluas lapangan basket.
Gagasan membangun tempat ibadah berdampingan tercetus pada 1996. Sofyan awalnya ingin membangun musala seluas 12 meter persegi, tapi kawannya yang arsitek justru menggambar masjid yang luas. Sofyan lalu menggalang dana dari orang tua siswa dan donatur. “Teman saya seorang Nasrani bersedia menanggung seluruh upah tukang yang membangun masjid,” ujarnya.
Gereja dan wihara dibangun pada 2003. Terakhir, pura berdiri pada 2017. Sebagaimana membangun masjid, pengurus sekolah meminta orang tua dan donatur lintas iman untuk urun tangan. Membangun empat rumah ibadah, sekolah menghabiskan hampir Rp 300 juta.
Menurut Sofyan, pendirian empat tempat ibadah itu mencerminkan situasi pemeluk agama di Medan dan para siswa di SMA Sultan Iskandar Muda. Dari sekitar…

Keywords: KomunitasSekolahRumah IbadahToleransi BeragamaToleransi
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?