Optimisme Versus Skenario Buruk Kenaikan Bunga

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-01-15 / Halaman : / Rubrik : SP / Penulis :


ERA likuiditas murah dan melimpah berakhir sudah. Inflasi tinggi di mana-mana yang menyudahinya. Untuk meredam inflasi, bank-bank sentral harus menaikkan bunga dan mengetatkan likuiditas.
Inflasi tahunan di Amerika Serikat, misalnya, per Desember 2021 mencapai 7 persen, tertinggi sejak 1982. The Federal Reserve tak punya pilihan selain menginjak rem kuat-kuat, menghentikan stimulus yang selama dua tahun terakhir menghidupkan pasar.
Kini pasar harus mengantisipasi kenaikan bunga The Fed—tidak hanya tiga kali sepanjang 2022, tapi bisa empat kali. Untuk pasokan likuiditas, tak lagi sekadar menyetop suntikan likuiditas, sekarang malah muncul usul kebijakan yang lebih keras: The Fed harus mulai menyedot likuiditas.
Selama masa pandemi Covid-19 memang terjadi banjir dolar yang luar biasa jumlahnya. The Fed “mencetak” dolar untuk membeli berbagai aset…

Keywords: Bank IndonesiaSuku BungaThe FedInflasi
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

J
Juara Berutang dari Pasar
2020-04-11

yopie hidayat
kontributor tempo

B
Banjir Minyak Menambah Masalah
2020-04-25

yopie hidayat
kontributor tempo

K
Kredibilitas Dolar Pertaruhan The Fed
2020-05-16

yopie hidayat
kontributor tempo