Dari Popok ‘tarzan’ Sampai Kamera Sitaan

Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-02-27 / Halaman : / Rubrik : SEL / Penulis :


PERALATAN bayi itu dibuat dari sampul buku. Pada September 1947, Julia Nelisse, perempuan Belanda di Plantungan, Jawa Tengah, dengan segala keterbatasan membuat atasan, sarung bantal, dan popok bagi bayinya yang baru lahir dengan memanfaatkan berbagai macam sampul buku. 
Masih bisa terbaca buku apa saja yang disobeknya dan secara darurat dibikin jadi popok dan sarung bantal: Tarzan de Leeuwman (Tarzan Manusia Singa), De Stem van het Geweten (Suara Hati Nurani), serta Alleen voor Zondaars (Hanya untuk Pendosa).
Obyek inilah yang bagi Taco Dibbits, Direktur Rijksmuseum, Belanda, demikian menyentuh. Julia Nelisse melahirkan seorang bayi perempuan di koloni penderita kusta di Plantungan. Bayi itu ia beri nama Merapi. Akibat kekerasan revolusi di daerah itu, banyak mayat mengapung di sungai, yang kemudian dibungkus Nelisse dengan kain kafan. Tekstil amat langka saat itu. Untuk pakaian anaknya, Nelisse mengubah sampul buku dari linen, yang ia dapatkan dari perpustakaan, menjadi pakaian bayi.
“Ini menunjukkan kelangkaan bahan kebutuhan pokok pada saat itu. Ketika itu hampir tidak ada kain, karena kebanyakan dipakai untuk membungkus mayat. Semua ini berdampak besar terhadap semua warga,” kata Dibbits. 


Keywords: BelandaLukisanRevolusi IndonesiaPameran SeniRijksmuseum
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…