Empati Menyongsong Badai Inflasi
Edisi: Edisi / Tanggal : 2022-04-09 / Halaman : / Rubrik : SP / Penulis :
BADAI itu sebetulnya sudah mulai terbentuk ketika ekonomi dunia pulih dengan cepat setelah wabah Covid-19 mereda. Ada lonjakan permintaan segala macam barang, sementara penambahan pasokan tak cukup cepat mengimbanginya. Sebulan terakhir, invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kesenjangan itu. Harga berbagai komoditas penting, terutama pangan dan energi, pun melayang tak terkendali.
Guncangan harga komoditas karena perang memang membawa rezeki mendadak bagi Indonesia. Namun durian runtuh tak merata. Korporasi besar, terutama produsen minyak sawit, batu bara, dan nikel, menerima nikmat terbesar. Labanya naik berlipat-lipat. Sementara itu, yang paling menderita adalah konsumen berpenghasilan tetap. Daya beli mereka merosot tergerus inflasi.
Pemerintah tak akan mampu mencegah kenaikan harga-harga itu. Misalnya kenaikan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga Pertamax bulan lalu tak akan menyelesaikan persoalan. Jika tak ingin kondisi keuangan PT Pertamina (Persero) makin berantakan, pemerintah harus…
Keywords: Kenaikan Harga BBM, Kenaikan Harga Komoditas, Joko Widodo, Ibu Kota Baru, Inflasi, 
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
J
B
K